Minggu, 01 Desember 2019

Ngebolang PeDe


Dunia yang kau lihat adalah tipu daya dan kebatilan layaknya fatamorgana yang nampak ditengah sahara.

Itulah kutipan yang pas jika melihat kehebatan dunia. Tapi tidak untuk melihat kehebatan dan keceriaan anak-anak Sanggar PeDe. Tak pernah lelah untuk berpetualang bersama.

Kita bisa melihat kebersamaan, lelah dan keberhasilan mereka menghadapi rintangan.

Mau lihat yg lainnya ; https://youtu.be/GbdtipmLlKY

#KakAbuSahabatAnak
#ngebolangPede
#LelahkuTerbayar
#MenepatiJanjiBersamaMereka
#4JamBersamaAnak-anak

abumiftah-mendongeng.blogspot.com

Sabtu, 16 November 2019

Kisah anak tsunami di Banten

Karya : Kak Abu

Di kisahkan, ada seorang anak bernama Anwar. Ia adalah anak yang mempunyai cita-cita menjadi penghafal Alquran. 

Ia sekolah di bilangan Jakarta Selatan dan masih duduk di kelas 6 SD. Kenginan keras untuk menjadi penghafal Alquran karena Ayahnya seorang hafidz. Ia mempunyai kakak yang juga hafis, bernama Faris yang duduk di kelas 8, Pesantren di daerah Kuningan, Jabar.

Saat itu, liburan sekolah. Kali ini liburan dimanfaatkan keluarga sederhana utk pergi ke pesantren tahfis  Al-Qur'an di Pandeglang, Banten. Maklum ini juga bukan liburan biasa tapi juga  ujian hafalan Anwar, utk masuk ke sekolah tersebut.

Bersama Ayah dan Faris, Anwar berangkat ke Pandeglang, dengan naik kereta api.
" Ayo, Ayah, aku sudah tak sabar untuk liburan ke pesantren Tahfiz,"Ucapnya, riang.

Mereka berangkat.Anwar pamit dengan Ibu tercinta. "Hati-hati dijalan ya",cium ibunya pada kedua anaknya dan Ayahnya.

Sesampai di stasiun, Anwar cukup bahagia. Bunyi Pluit panjang. Tanda kereta api bergegas. Sambil bermain kertas gunting batu (permainan Jepang),  dengan kakaknya, sesekali  Anwar melihat indahnya pemandangan.

Setiba dirumah Tahfiz, Alhamdulillah , kedatangan  mereka disambut, Ustadz Miftah, pengelolah pesantren tersebut. Sore itu, Anwar bahagia. Ia melihat  ramainya  anak-anak calon-calon penghuni surga. Ada yang  sedang makan, bercengkrama  dengan keluarga  dan ada juga yang  sedang menghafal Alquran (murojaah)

Matahari sudah mulai tenggelam. Usai mereka sholat magrib berjamaah, Anwar memohon Ayahnya itu merojaah surat, Annaba. "Ayo, Ayah, aku ingin besok ketika diuji sudah hafal",pinta Anwar. "Iya, semoga kamu nanti lulus SD, bisa sekolah dipesantren Tahfiz ini",Senyum Ayah penuh harap.

Anwarpun mulai menghafal. Sedangkan kakaknya, membaca buku Sirah Nabawiyah.
Baru, setengah menghafal. Dari kejauhan terdengar gemuruh. Tiba-tiba air bah datang. Sang Ayah masih memegang tangan Anwar. Dan akhirnya terlepas, "Ayah...Ayah..."
"Anwar,Anwar...."
"Faris .. Faris.." Mereka saling berteriak tanda kecemasan.
Hingga akhirnya mereka terpisah.

Air bah perlahan terhenti. Dengan tertatih, Anwar bangkit. Di kejauhan...ia melihat sudah banyak  darah dan mayat yang bergelimpangan. Tanpa sadar, ia melihat Ayahnya sedang memeluk, Faris kakaknya yg sudah tak bernyawa lagi.

"Ayah, bangun...bangun... bagaimana dengan hafalan aku. Kakak Faris, bangun,aku nanti bermain dengan siapa? ..Bangun...bangun...,"pilunya.

Kejadian Tsunami Banten itu yang akhirnya memisahkan mereka.  Anwar dengan tatapan kosong melihat kedua orang yang dicintai dibawah oleh para relawan ke Rumah Sakit. Seorang relawan mencoba menghiburnya dengan membawa makanan.Ia semakin pilu. "Biarkan makanan ini buat Ayah dan kakak Faris,"sambil memasukkan kedalam tas.

Keesokan harinya, Anwar tinggal di pengungsian. Relawan mencoba menghibur. Namun gagal. Lamunannya, terjaga, dari kejauhan Anwar melihat seorang wanita muda yang memakai baju usang.
"Ibu....ibu...ibu...,," Ia berlari sekencang-kencangnya. Ibupun memeluknya. "Alhamdulillah, akhirnya kita bertemu nak,...ibu tak gentar mencari kamu nak", peluk ibu yang ternyata sejak kejadian tsunami, ia berangkat bersama para relawan ke Pandeglang untuk mencari keluarganya disetiap pengungsian.

"Ibu.., Ayah, dan kakak Faris sudah tiada",tangis Anwar dalam dekapan. Mereka sudah pasrah."Suatu hari kita akan bertemu bersama di surga nak."'sambil menghapus air mata buah hatinya.

Setelah itu kedua jenazah orang yg di cintainya dibawa Ambulance ke Jakarta. Keduanya dimakamkan berdekatan.

"Sudah Anwar, mari kita pulang. Biarkan ayah, dan kakak Faris tenang di surga. Anwar masih sayangkan pada ayah dan kakak Faris?",tanya Ibu.

Anwar mengangguk. "Anwar teruskan cita-cita mu menjadi hafidz, biar kedua orang yg kita cintai bisa tersenyum bahagia", senyum ibunya menenangkan.

"Ia ibu, apapun yg terjadi, Anwar tetap berjuang menjadi penghafal Alquran. Masa Anwar kalah dgn anak-anak Palestina", senyum nya yg mulai melebar.

The end


Kisah Anak Palestina

Karya : kak abu

Salman dilahirkan keluarga sederhana dengan rumah tidak terlalu besar.

Ia adalah anak Palestina yg mempunyai cita-cita menjadi penghafal Alquran. Ia berumur 9 tahun. Kenginan keras untuk menjadi penghafal Alquran, karena Ayahnya seorang Hafidz dan Ibu Hafidjoh. Salman sangat bangga dengan kedua orangtuanya, terlebih Ayahnya yg selalu bercerita kehebatan Rasulullah.

Pagi itu. Hari ahad. Seperti biasanya liburan dimanfaatkan Ayah Salman untuk bercerita. "Ayah, nanti setelah sholat subuh dimasjid cerita ya",ucap Salman, gembira. Sambil tersenyum dan berjalan menuju masjid, Ayah hanya bisa mengiyakan saja.

Setelah sholat."Ayah nanti cerita ya, kan sudah janji",tegur Salman.
"Iya...ayo kita pulang",jawab Ayah bergegas. Sesampai dirumah, Salman bergembira,karena Ayah ingin bercerita. Namun Ayah berkata lain."Salman mohon maaf Ayah tak bisa bercerita, karena Ayah harus bergegas berangkat ke medan jihad utk negeri kita, Palestina", senyum Ayah.

Salman, menjadi sedih karena takut kehilangan ayahnya."Benar Salman, kan masih ada Ibu. Kamu cinta Ibu dan Ayah karena Allah bukan?",peluk ibu. Salman akhirnya merelakan Ayahnya pergi."Hati-hati dijalan ya, Ayah,"pilu Ibu sambil mencium tangan Ayah.

Ayah pergi berjuang."Da Ayah...jangan lupa cepat pulang dan belikan mainan dan oleh-oleh untuk Ibu",teriak Salman.Ayah dan pasukan akhirnya bergegas.

Keesokan harinya.Salman harus berangkat sekolah. Ia berpamitan pada ibunya. Ia bertanya tentang Ayahnya.Ibu hanya mengatakan "Insya Allah Ayah pulang hari ini".

Keesokan harinya,Salman dengan sepeda bututnya berangkat ke sekolah. Sepanjang perjalanan, ia Sangat gembira, sesekali ia menyapa  kawan-kawannya.

Sesampai di sekolah.Tiba-tiba, pesawat jet dan helikopter. Mengitari sekolah Salman. Dan............dari kejauhan terdengar gemuruh. Ternyata itu langkah pasukan Israel dan deru mesin tembakan yang tak terkendali. Salman berlari menyelamatkan diri. Innalilahi, Israel terus  memasuki sekolah dan menembaki semua yang bernyawa, tak pandang bulu, anak kecil, guru, dan orang yang lewat.

"Ini tempat Sekolah didikan nabi Muhammad, habiskan", perintah komandan Israel.

Salman berlari sambil memanggil teman-temannya untuk bersembunyi namun takdir berkata lain sahabatnya, guru-gurunya tewas bersimbah darah. Bukan hanya itu bangun sekolah juga hancur oleh dentuman tank-tank Israel.

Salman hanya bersembunyi dibukit dekat sekolah nya.

Ironisnya setelah membunuh, Pasukan Israel bergerak meninggalkan sekolah Salman.

Salman keluar dari persembunyiannya. Salman kecil melihat teman-teman yang  tewas bersimbah darah. Ia menangis sejadi-jadinya. "Ayo, bangun kawan-kawan, kitakan anak penghapal Al-Qur'an. Bangun,"isaknya.

"Ustadz, ustadz bangun...bangun.. siapa yang mengajarkan aku Al-Qur'an", tangis yang tak terkendali.

Darah dipenggangnya. Di perlihatkan ke semua orang, bahwa ini darah semua orang yang bersamanya setiap hari. Ia berdiri sambil memandang Sekolah dan semua yang tewas.
Ia terhentak karena lupa masih ada Ibunya. Ia pun pergi dan berlari tanpa sepeda yang sudah hancur.

Sampainya di rumah, apa yg terjadi.  Rumahnyapun juga hancur,  rata dengan tanah. Ia semakin bingung harus kemana. Kesedihan tak terbendung. Namun dibalik kesedihan ia menemukan Al-Quran, yang setiap harinya dibaca. Dengan tangan yg penuh darah Al-Qur'an itu digenggamnya.

Namun Allah maha berkehendak, ketika ia menatap rumahnya. Seketika ia melihat tangan melambai-lambai dari balik bangunan yang hancur. Ia tahu persis itu Ibunya, karena ada jam tangan pemberian Ayah. Ia berlari dan mengambil batu-batu dan kayu-kayu yang menghalangi ibunya.

"Ibu bangun..bangun..ini Salman",tegurnya.

Salman menarik tangan dan badan Ibunya. Masya Allah,ia mengelus dan membersihkan wajah Ibunya yg penuh darah dengan membuka baju putihnya.

"Ibu tanganku sudah penuh darah para guru dan teman-teman dan ini untuk ibu",tangisnya.

Ibu hanya bisa memeluk Salman dan mereka berfikir harus kemana?. Pikirnya hanya satu mencari tempat pengungsian. Mereka berangkat dengan badan lunglai.

Teman-teman. Di pengungsian mereka tak kenal lagi dengan kehangatan dan kedamaian.Jika musim panas, panas sekali, jika musim dingin, dingin sekali.
Salman dan Ibu hanya bisa menjalankan perintah Allah untuk sabar dan sabar. Setelah Salman termenung, ia melihat pasukan Palestina mendekati tenda. Ia berlari dan menanyakan Ayahnya."Kebetulan sekali kamu Salman ya...anaknya Pak Soleh,"sapa Pak tentara sambil memberikan sepucuk surat.
Salman gembira luar biasa. Setelah mengucap syukur dan terima kasih pada pak tentara, iapun berlari.

"Ibu...ibu....",riang Salman.

Salman memberikan sepucuk surat pada Ibunya. Lalu....

"Salman.. Salman tak boleh sedih ya...liat matahari sudah cukup terang, Insya Allah dimana pun matahari bersinar berarti masih ada umat Islam yang membantu kita. Salman tak sabar. "Ayo, ibu baca". Dengan tenang  Ibu mengatakan,"Salmankan anak Soleh, ya. Salman, Ayah Salman sudah berada di Surga",tangis Ibu memeluknya.

Salman menjadi sedih bukan kepalang, ia  berlari-lari sambil mengambil batu dan melemparkan ke bukit dan berteriak-teriak," Israel jahat ..Israel laknatullah..."

Ibu mengejar dan memeluknya. Ibu melerai dengan mengatakan kepadanya, "ingat Salman Rasulullah itu yatim sejak ia masih di dalam kandungan dan beliau mampu menjadi pemimpin yang hebat utk kemajuan Islam. Nah,kamu harus mempunyai semangat seperti Rasulullah, tegar, berani dan sabar. Ayo berdiri..ayo berdiri ", ibunya membantu Salman berdiri.

Ibupun memeluk nya. "Suatu hari kita akan bertemu bersama Ayah di surga nak."'sambil menghapus air mata. Perlahan,
Salman mulai tersenyum, "Ia ibu, apapun yg terjadi, aku tetap berjuang dan syahid untuk Palestina dan satu lagi menjadi  penghafal Alquran seperti Ayah",senyumnya yang mulai melebar.

The end

Note:
Jika diceritakan kembali untuk anak-anak SD, ucapan darah diperhalus dengan air yg mengalir warna merah.


Kamis, 17 Oktober 2019

Cinta Budaya Indonesia dengan Giat Literasi?

 Emang bisa? Belum kebayang kayak gimana...

Ga usah dibayangin langsung saja aksi. He..he..

Karena begitulah komitmen teman-teman SMK Pariwisata Kasih Ananda usai mengikuti workshop "Aku Cinta Budaya Indonesia" yang diselenggarakan oleh Sudin Pusari Jakarta Utara bersama Sahabat Odi, Kamis 17 Oktober 2019 di jl.Pegangsaan Kelapa Gading Jakarta Utara kemarin.

Mereka sadar negri yang kaya sumber daya alam dan juga memiliki kekayaan tradisi ini merupakan warisan yang harus dijaga dan dipertahankan dengan segenap jiwa dan raga.

Karenanya memandu mereka menemukan jawaban apa yang akan mereka lakukan dalam rangka mencintai negri ini merupakan sebuah kehormatan dan kesempatan yang luar biasa bagi saya dan sahabat saya Kak Abu, yg pada hari itu juga ikut membersamai calon pemimpin masa depan bangsa ini (insya Allah) selama dua jam dalam sesi brain storming.

Sungguh workshop ini, bagi saya adalah tempat belajar dalam menemukan rangkaian puzle pikiran generasi milenial dalam memaknai diri mereka sebagai bagian dari bangsa yang kita cintai ini.

Beberapa dari mereka berceletuk tentang betapa sekaratnya negri ini dalam hal keadilan. Tanpa kami ajari dan tanpa kami arahkan. 

Namun rasa tak pernah bisa dipecundangi. Mereka berkata apa yang ada dalam rasa dan pikir. Sampai titik ini sesungguhnya mereka telah melakukan giat literasi. 

Membaca situasi, menganalisanya, memikirkannya dan menuangkannya dalam sesi berpendapat di muka umum

Saya tak henti ucapkan syukur. Meski ditengah kegaduhan tren milenial yg terus berkembang dan  membujuk mereka untuk lena, Allah masih selipkan nurani yang mampu melihat ketimpangan atas kondisi zaman.

Tunas-tunas muda harapan bangsa itu kian bermunculan kawan. Saya optimis, meski kita sedang ada di dalam fase penuh tekanan seperti sekarang, justru semakin besar kesempatan tunas2 itu tumbuh untuk melesatkan bangsa ini dari keterpurukan.

Pantang menyerah! Itulah salah satu budaya Indonesia yang ada dalam pandangan mereka saat sesi brainstorming, dan obrolan asyik ini memberi saya semangat untuk tidak menyerah mendoakan dan berbaik sangka pada mereka, bahwa suatu saat merekalah yang akan membuat bangsa ini kembali harum namanya dalam keberagaman.

Allahu'alam...

Penulis : Kak Galuh

#WorkshopLiterasi
#AkuCintaBudayaIndonesia
#SahabatOdi
#SudinPusariJakut
#SMKKasihAnanda

Jumat, 13 September 2019

Menjadi Pendongeng adalah sebuah pilihan

"Ehhh.....ada kak abu.. cepat kejar...kejar.."Itulah teriak anak-anak  jika saya sampai di sekolah Sahabatalam Parung. Anak-anak tak mau lepas dari sosok sang pendongeng Kak Abu.

Ternyata dibalik itu semua ada cerita masa lalu yang tak mungkin dilupakan.

Menjadi pendongeng bukanlah tanpa sebab.Bermula bekerja di dunia kemanusiaan.Saat itu saya, selalu meliput dan membuat kisah mustahik (miskin, pemulung, cacat ) untuk diangkat menjadi pemberitaan terlebih anak-anak.

Melihat kemiskinan, saya merasa  sedih. Sesekali saya harus memberikan keceriaan dengan menghibur, mensupport, agar mereka lupa dengan penderitaaannya.

Jam waktu berputar, sayapun berkeinginan besar agar kelak anak INDONESIA, tidak ada lagi kata miskin.Namun semuanya pupus, karena saya bukan siapa-siapa.

Allah membuka jalan. Melalui sanggar  Pondok Dongeng, Abu Miftah, akhirnya saya berhasil mendirikan sanggar sederhana yang berlokasi di Parung, Desa Waru Jaya. Sanggar ini mengingatkan saya kembali tentang cita-cita dan pentingnya membahagiakan anak-anak.

Nah, kini saya membulatkan tekad menjadi pendongeng profesional. Walau materi cerita dikemas dengan  keseharian anak-anak (Menanamkan Akhlak anak) dan kisah tauladan nabi namun saya bersaksi kenyataannya profesi ini menjadi hal yang luar biasa, dan tak kalah seru dengan profesi lainnya.


Kamis, 12 September 2019

Keceriaan di Kantor Lurah Kuningan Barat, Jakarta

Sejumlah 100 anak dari TK dan PAUD 
berkumpul di Kantor Lurah Kuningan Barat Jl. Kuningan Barat Raya, Kec. Mampang Jakarta Selatan.

Acara yang berlangsung pukul 14.00 Wib ini, membuat anak-anak, guru sangat antusias mengikuti kegiatan story telling atau mendongeng. (Kamis 12/9).

Acara yang diselengarakan Suku Dinas (Sudin) Jakarta Selatan, menghadirkan Kak Abu, dari Sahabat Odi. Kak Abu yang menggunakan baju cerah ini, bercerita tentang seekor Kelinci yang suka menolong.

Siang  itu, keceriaan dan kelucuan mulai tergambarkan, terlebih Kak Abu, mengeluarkan boneka lucu yang bernama Memed.

Seperti biasanya, usai cerita Sudin Jakarta Selatan  memberikan bingkisan. "Ini hanya Apresiasi dari kami, bagi anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan tentang tokoh yang diceritakan," kata bapak Yogi, yang mewakilkan Sudin Jakarta Selatan.

Kak Abu, sangat kagum dengan antusias anak-anak pada kegiatan ini."Ini luar biasa,  anak-anak yang datang sangat serius mendengarkan cerita dari awal sampai akhir," tandasnya, pada salah seorang guru.

Jumat, 23 Agustus 2019

Kak Abu bersama Ventriloquis Indonesia


Berangkat dari keinginan untuk menunjukkan kehadiran Ventriloquis di Indonesia, Iwel Sastra mampu membuktikan. Pada tanggal 21 Agustus 2019, bertempat di Ketawa Comedy Club, Jakarta Selatan, 50 ventriloquis seluruh Indonesia hadir. Mereka bukan hanya sekedar berkumpul tapi belajar bersama para master seperti, Agus Ds, Suhu imin, Budi hahaha. Bersama ventriloquis lainnya Kak Abu, selain menimba ilmu juga berupaya menjadi bagian dari sejarah Ventriloquis Indonesia.


Inilah kutipan Kak Iwel Sastra, yg masih berkiprah di Stand up Comedy.

"kemampuan Ventriloquist lebih susah dibanding Stand Up Comedian. Seorang Ventriloquist harus menguasai suara perut, 
mampu memainkan boneka menjadi terlihat hidup dan memainkan materi yang bisa mengocok perut penonton"

#VentriloquistIndonesia
#KakSahabatAnak
#KakAbuMendongeng
#KisahTauladanNabi

Kamis, 08 Agustus 2019

Kak Abu road show bersama biMBA


Pentas baca dan dongeng biMBA Aiueo di Tangerang adalah pentas hasil bimbingan guru yang tidak lain adalah motivator di sekolah. Selain murid diuji untuk membaca di panggung, mereka juga berkreativitas dengan mewarnai, bernyanyi dan menari. Tahun 2019 hingga 2020 biMBA Aiueo, bersama Rahman manajemen sinergi dengan Pondok Baca dan Dongeng (PeDe). Road show pentas baca dan dongeng ini, akan menghadirkan
Kak Abu. Pendongeng Nasional yang juga founder PeDe ini, akan bercerita tentang  "Senangnya Membaca".
Road  show ini akan mendatangi sejumlah  biMBA dibilangan Tangerang dan sekitarnya.

Dengan adanya Pentas baca dan dongeng ini, semoga dapat memberikan motivasi dan kepercayaan diri kembali anak-anak. Selain itu, membuat anak semakin semangat lagi datang ke sekolah biMBA.

Senin, 08 Juli 2019

Bermain Monopoli


Saya tak pernah langsung mengajarkan mereka bagaimana belajar berhitung, kesabaran, kejujuran bahkan ilmu menjadi manusia hebat dan sukses.

Salah satunya adalah dengan memperkenalkan Permainan Monopoli. Permainan ini sangat menarik. Dengan modal 15.000 yang diberikan oleh Bank, anak-anak harus mampu berfikir strategis dan kreatif untuk menjadi orang hebat dan sukses.

#KakAbuSahabatAnak
#SanggarPeDe
#TBM
#SalamLiterasi
#BermainTanpaGadget
#CintaiPermainanTradisional

Selasa, 18 Juni 2019

Selamatkan Uang Receh

Uang receh atau uang koin sering dianggap remeh. Dulu saya pernah bikin artikel "Nasib Uang Receh". Meski aritikel ini sempat dijadikan buku bahkan di dijadikan referensi, namun nasibnya tetap sama, di jalanan bahkan di pojok-pojok rumah. Ironis sebagus apa edukasi tentang nasib uang receh, tetap masyarakat jarang melirik  

Memang ada uang receh, bikin berat bahkan mengganggu di dompet.
Secara sepintas, nggak terlalu berguna. Makanya kehilangannya tidak dianggap apa-apa.

Keliru kalau kamu sampai menganggap uang receh nggak ada gunanya. 

Tapi kami sekeluarga sepakat untuk menyimpan dan menyelamatkan uang receh yg keberadaan cukup memprihatinkan.

Butuh gerakan nasional untuk menyelamatkan nasib uang receh. Caranya mudah jika dijalan cukup kamu ambil dan simpan.

Mari selamatkan nasib uang receh.

#SaveUangReceh
#KakAbu&UangReceh

Selasa, 30 April 2019

Kampanye Perlindungan Anak di kota Depok

Kasus kekerasan terhadap anak menjadi pelajaran berharga. Tanpa, terkecuali Pemerintah Kota Depok.

Pemkot Depok bersama jajarannya hari ini telah melaksanakan aksi stop kekerasan anak. Acara yg berlangsung di 11 titik kecamatan berlangsung di sekolah-sekolah formal (negeri) Depok.( 30 April 2019)

Salah satunya di SDN Kedaung, kecamatan sawangan,Depok. 100 anak merasa gembira dan antusias terlebih diberikan edukasi menjaga tubuh melalui dongeng oleh kak abu,  pendongeng dari flow creative.

Bukan itu saja, anak-anak juga dikejutkan dgn kehadiran ibu walikota, bunda Elly.

Dalam sambutannya beliau mengatakan, ada tubuh yg tak boleh disentuh oleh seberang orang kecuali diri sendiri dan ibu yaitu ; mulut, dada, pusar sampai paha dan bokong. "Ayo, jika ada orang yg ingin menyentuh, bilang apa?, Stop tidak boleh, " riuh anak-anak menjawab.

Selain itu dari ibu Marni (Poklak), Juga memberikan edukasi tentang anak hebat yg mau menjaga diri.

Acara yg digelar pagi, jam 08.00 - 11.00 ini untuk ultah Depok ke 20 .

Acara ditutup dgn testimoni kepada anak-anak dan berfoto bareng dgn bunda Elly

Kepada, panitia  bapak Saad, wakil kepsek mengatakan, kampanye ini sangat penting agar anak-anak memahami pentingnya menjaga tubuh.
"Saya berharap acara ini terus digulirkan oleh Pemkot Depok. Agar guru dan orangtua paham pentingnya kampanye perlindungan anak ini.", Pungkas nya.

Selasa, 19 Maret 2019

Derita Palestina

Derita Palestina Akhir Pekan : 3 Orang Dibunuh Zionis Israel dan 48 Cedera

Selama akhir pekan ini dimulai sejak hari Jumat (8/3) sampai hari Ahad (10/3), Zionis Israel tak henti-hentinya menindas warga Palestina, bahkan sampai berujung membunuh 3 orang Palestina. Mereka tewas di Jalur Gaza dan Jericho.

Sebagaimana telah berlangsung selama setahun ke belakang, Aksi Kepulangan Akbar kembali digelar oleh warga Palestina di Jalur Gaza untuk yang ke-50 kalinya. Aksi ke-50 yang digelar pada hari Jumat (8/3) kemarin itu diikuti 8.000 lebih warga Palestina di sepanjang perbatasan timur Jalur Gaza. Namun para peserta aksi yang tidak bersenjata tersebut diserang secara brutal oleh tentara Zionis Israel. 

Akibatnya dilaporkan seorang pemuda bernama Tamer Khalid Arafat tewas ditembak tentara zionis. Tamer Arafat yang baru berusia 23 tahun itu ditembak di sebelah timur Rafah, selatan Jalur Gaza, dan langsung dimakamkan keesokan harinya. Selain itu 48 orang Palestina yang mengikuti aksi ditembak hingga cedera oleh Zionis Israel. 

Pembunuhan warga Palestina juga terjadi di tempat lainnya, tepatnya di kota Jericho, Tepi Barat. Kali ini seorang perempuan berusia 22 tahun dibunuh Zionis Israel hanya karena bertindak mencurigakan di pos pemeriksaan. Perempuan bernama Salah Salama Kaabne pada Ahad itu (10/3) datang bersama 3 orang lainnya. Ketika mereka terlihat hendak melarikan diri, tentara zionis langsung memberondong mereka dengan muntahan peluru.

Selain itu pada hari Sabtu (9/3) kemarin telah dilaksanakan pemakaman anak Palestina yang dibunuh Zionis Israel pada tanggal 30 Januari 2019 kemarin. Anak perempuan bernama Zuhair Mubarak (16 tahun) itu ditahan jenazahnya oleh Zionis Israel, setelah 36 hari baru dikembalikan jenazahnya kepada keluarganya. 

Sumber: Alray Media Agency

#BerbagiTanpaHenti
#SafariRamadan
#KnrpJabar
#KnrpDepok
===========================


Rabu, 06 Maret 2019

Anak Asuh, tetap karunia Allah

Meski sempat "ngaret" 3 Jam. Akhirnya ada hikmah yang tak pernah terbayar. Tadinya saya sudah pasrah untuk agenda hari ini. Sebagai Pendongeng, yang di utus lembaga Sahabatodi, saya harus komitmen untuk menunaikan kewajiban.

Jam waktu berdetak. Waktu aksi segera dimulai. Anak-anak sudah berlari mencari tempat duduk  yang nyaman.

Ceritapun dimulai.Tak disangka ternyata anak-anak cukup bahagia,  terlebih munculnya si  Memed yang menggemaskan.

Usia cerita. Seorang petugas mendekati saya, "maaf karena si Memed sempat ditarik-tarik kak," ujarnya malu. Saya hanya bisa tersenyum dan balik bertanya, "Memang mereka punya latar belakang yang beragam ya ?,"tanyaku penasaran.

"Ia kak, 50 anak-anak ini beragam cobaan, dari anak kasus pemer×××××× (ayah, om, Kakek),  dibuang, ditelantarkan  hingga sengaja dititipkan karena sekedar menutup aib,"jawabnya tegas.

"Innalilahi begitu teganya para Orangtua yang hanya bisa mencari kesenangan sesaat,"piluku dalam hati.

Namun saya cukup acungkan jempol, kepada petugas disana. Ketika saya diajak mengarungi lorong-lorong dan kamar-kamar mereka, para pengasuh dengan tulus  mengasuh dengan penuh cinta kepada anak-anak tak berdosa ini bahkan memberikan  kesempatan hidup dan berkembang pada mereka.

Lalu ketika saya tanya kembali kepada petugas, kenapa mereka ditelantarkan ?, petugas kembali menjawab, bahwa perilaku pola asuh, orang tua yang salah, karena anak-anak tidak dibekali agama.

Kini kita kembali diingatkan. Agar Orangtua jika sudah diamanahkan seorang anak, marilah didik mereka dengan cermat, tepat dan beradab. Anak-anak tak ada kata anak haram. Semuanya anak suci dan baik.

Lokasi :
Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, Cipayung, Kota Jakarta Timur. (Rabu, 6 Maret 2019).

"Anak-anak layaknya bunga-bunga yang hidup di taman. Jika tamannya subur dan dipelihara dengan baik, maka mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan bunga-bunga yang berwarna-warni"

 Kak Seto

#SmartAndInspiration
#SatuHatiCintaAlquran
#KakAbuMendongeng
#KisahTauladanNabi
#KisahSahabatRasul

abumiftah-mendongeng.blogspot.com

Instagram : dongengabumiftah
YouTube : abu miftah dongeng-dongeng

Senin, 18 Februari 2019

Kak Abu Aksi Sumbar, bersama Sahabat ODI

Bulan Februari menjadi bulan milik kami. Perjalanan roadshow Sumbar, Sahabat Odi,10-18 Februari 2019 (Padang) identik dengan bulan keberkahan dengan segala aktivitas pahala.

Selama satu Minggu, kami manfaatkan berbagi cerita  (Dongeng dan pelatihan mendongeng) di 23 titik sekolah di Sumbar, "Di mulai dari sekolah sekitar Padang, Pariaman, Bukit Tinggi, Batu Sangkar hingga pesisir Pantai Padang,"jelas, Kak Dedew, salah satu pendongeng di Padang. Selain Kak Dedew, Kak Nofri juga mengatakan, dari 23 sekolah yang dikunjungi, untuk aksi dongeng kemanusiaan, Palu, Lombok serta selat Sunda, donasi kami mencapai hampir 30 juta,"aku pendongeng yang juga pesulap ini.

Lain hal dengan Kak Abu, Pendongeng Nasional asal Parung, Bogor, yang di amanahkan untuk melatih para masyarakat, guru, Ia menuturkan "Sumbar sangat haus dengan dongeng, apalagi Sumbar salah satu daerah sigap bencana.
 Nah, mereka yang notabene mau menjadi pendongeng kemanusiaan,  kini tinggal memilih untuk bisa dan mau bersenergi  dengan kami, karena menjadi pendongeng  bukan hanya mencari keridhaan di jalan Allah, kita dapat menjadi saksi bisu dilokasi bencana,"jelas bapak 3 anak ini, kepada para peserta pelatihan di Manggopoh Lubas.

Harapan kami, Kak Yudi, Manajemen Sahabat Odi, yg juga mantan Relawan PMI menambahkan, adanya roadshow dongeng Sumbar ini,  semoga keberadaan kita mendapat tempat di hati masyarakat Sumbar, dan semoga rezeki kita diberi keberkahan," tuturnya.

"Alhamdulillah, dari kegiatan Aksi ini, kami sudah bersilahturahim dengan lembaga kemanusiaan seperti ACT, Dompet Dhuafa dan PMI untuk bersenergi di Sumbar,"aku Kak Yudi pada peserta pelatihan mendongeng.

"Kini tinggal Sahabat Odi, merespon kegiatan ini untuk, Sahabat Odi kedepan,"pungkas Kak Abu.

CITA CINTA AKU DAN ANAK-ANAK ASUH

"

Demi cintaku pada surga.

Ku titipkan sejuta asa dan kerinduan pada keluguanku.

Merah darah ini telah terbuang percuma bahkan tak terlihat.

Aku bukan pelajur waktu

juga bukan segenggam emas yang separuh aku dan harapan.

Tolong doakan agar aku bisa terbang dan menggapai matahari

Terjamah oleh se titik cinta pada sebuah asa

Yang pada akhirnya terkapar di makan usia "


SALAM PONDOK DONGENG ABU MIFTAH


----------@@@@-------------


MENDONGENG JANGAN "MALAS"

Mendongeng bukan sekadar bergaya tapi dibutuhkan kreativitas yang tinggi.wajar saja jika saya mendongeng selalu bercucuran air keringat.

Kreativitas yang tinggi berguna agar pendongeng ketika menyampaikan materi (bercerita). Anak-anak tidak berlarian bahkan tidak ngomong sendiri-sendiri. Jika terjadi dapat dikatakan pendongeng tersebut telah gagal total (GaTot).

Saat ini kejadian tersebut membuat guru-guru banyak yang tidak tertarik dengan mendongeng bahkan guru-guru di TK pun jarang sekali yang mau mendongeng. Selain takut GaTot alasan lainnya bermacam-macam. Dari kekurangan bahan cerita, tidak bisa berakting, kurang Pede, tidak mau menggerakan tubuh dan masih banyak lagi. ironisnya, ada juga yang beralasan ’malas’.

Kemalasan tersebut bisa jadi karena stamina tidak mendukung (Malas bergerak).Makanya kita harus banyak berlatih. Supaya kerja otak,fisik jadi prima dan kita tidak malas.

Mari kembali mendongeng. Teori sudah diluar kepala,tinggal kita harus banyak berlatih , seperti pernafasan, vokal, dan intonasi agar mendongengnya menarik dengan berbagai variasi suara-suara dan lagu-lagu.

Ingat.!!! Jika banyak berlatih pastinya segudang kelebihan dan kelemahan yang kita dapat.


*******@@@@*****



Mutiara Hati


ANAK, AMANAH ATAU UJIAN ?



SEBUAH kenyataan yang sering kali kita jumpai ialah tidaklah dua orang yang pernah mengenal berjumpa melainkan mereka akan bertanya berapa jumlah anak mereka sekarang.


Jarang sekali kita dapati mereka mengawali pembicaraan dari tema berapa banyak kekayaan mereka, berapa pula istrinya, atau yang lainnya. Ini mengisyaratkan bahwa anak di mata para orang tua adalah ibarat satu-satunya barang yang paling berharga yang ia miliki.


Ada hal yang penting sekali untuk diketahui dan sangat perlu direnungkan oleh para orangtua, bahwa lahirnya seorang anak bukan semata-mata guna menambah jumlah anggota keluarga, juga bukan semata-mata guna menambah kebahagiaan bapak dan ibu serta membahagiakan mereka.


Juga bukan sekedar memberikan harapan buat orangtua bahwa di hari esok apabila anak telah dewasa dapat membantu orangtua untuk mencari nafkah.


Akan tetapi, hadirnya seorang anak merupakan cambuk bagi orangtua khususnya, untuk berlomba-lomba berbuat yang paling baik bagi diri sendiri dan anaknya. Tentunya "baik" di sini adalah dalam penilaian Dzat Yang menciptakan dan menghadirkan buah hati tersebut di tengah-tengah keluarga.


Dengan demikian, anak tidak semata-mata kenikmatan rezeki dari Alloh untuk dinikmati, namun ia merupakan amanah dan tanggung jawab bagi orangtuanya. Bagaimana bisa begitu?


Tidak ada yang aneh dan samar dalam masalah ini bila kita kembali mentadabburi merenungi dan memahami firman Allah:


Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS at-Taghabun: 15)


Bahkan dalam ayat tersebut Allah tidak sekedar membahasakan anak sebuah amanah, namun sebagai sebuah ujian. Yaitu, ujian apakah para orangtua berbuat baik pada anak tersebut, ataukah tidak. Hal ini mungkin perlu perenungan sejenak.


Sudahkah kita sebagai orangtua menyadarinya? Ini adalah pertanyaan pertama, sebelum kita bertanya apakah ia mendidik anak-anak dengan baik atau bahkan tidak memperhatikan mereka.


#SatuHatiCintaAlquran


----------@@@@@@---------


7 RAHASIA MENDIDIK ANAK

Oleh : Ustd.Farid Ahmad


1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.


2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.


3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.


4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.


5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.


6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.


7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.



promo

Ka Abu Miftah bukan saja mengajarkan mendongeng, melatih anak berteater tapi juga mengajarkan anak berprestasi dalam menggambar. Kini Ka Abu dapat hadir di sekolah teman-teman. Berminat hub. 08177 25 321 atau sms 0812 13 79 1326