Selasa, 19 Maret 2019

Derita Palestina

Derita Palestina Akhir Pekan : 3 Orang Dibunuh Zionis Israel dan 48 Cedera

Selama akhir pekan ini dimulai sejak hari Jumat (8/3) sampai hari Ahad (10/3), Zionis Israel tak henti-hentinya menindas warga Palestina, bahkan sampai berujung membunuh 3 orang Palestina. Mereka tewas di Jalur Gaza dan Jericho.

Sebagaimana telah berlangsung selama setahun ke belakang, Aksi Kepulangan Akbar kembali digelar oleh warga Palestina di Jalur Gaza untuk yang ke-50 kalinya. Aksi ke-50 yang digelar pada hari Jumat (8/3) kemarin itu diikuti 8.000 lebih warga Palestina di sepanjang perbatasan timur Jalur Gaza. Namun para peserta aksi yang tidak bersenjata tersebut diserang secara brutal oleh tentara Zionis Israel. 

Akibatnya dilaporkan seorang pemuda bernama Tamer Khalid Arafat tewas ditembak tentara zionis. Tamer Arafat yang baru berusia 23 tahun itu ditembak di sebelah timur Rafah, selatan Jalur Gaza, dan langsung dimakamkan keesokan harinya. Selain itu 48 orang Palestina yang mengikuti aksi ditembak hingga cedera oleh Zionis Israel. 

Pembunuhan warga Palestina juga terjadi di tempat lainnya, tepatnya di kota Jericho, Tepi Barat. Kali ini seorang perempuan berusia 22 tahun dibunuh Zionis Israel hanya karena bertindak mencurigakan di pos pemeriksaan. Perempuan bernama Salah Salama Kaabne pada Ahad itu (10/3) datang bersama 3 orang lainnya. Ketika mereka terlihat hendak melarikan diri, tentara zionis langsung memberondong mereka dengan muntahan peluru.

Selain itu pada hari Sabtu (9/3) kemarin telah dilaksanakan pemakaman anak Palestina yang dibunuh Zionis Israel pada tanggal 30 Januari 2019 kemarin. Anak perempuan bernama Zuhair Mubarak (16 tahun) itu ditahan jenazahnya oleh Zionis Israel, setelah 36 hari baru dikembalikan jenazahnya kepada keluarganya. 

Sumber: Alray Media Agency

#BerbagiTanpaHenti
#SafariRamadan
#KnrpJabar
#KnrpDepok
===========================


Rabu, 06 Maret 2019

Anak Asuh, tetap karunia Allah

Meski sempat "ngaret" 3 Jam. Akhirnya ada hikmah yang tak pernah terbayar. Tadinya saya sudah pasrah untuk agenda hari ini. Sebagai Pendongeng, yang di utus lembaga Sahabatodi, saya harus komitmen untuk menunaikan kewajiban.

Jam waktu berdetak. Waktu aksi segera dimulai. Anak-anak sudah berlari mencari tempat duduk  yang nyaman.

Ceritapun dimulai.Tak disangka ternyata anak-anak cukup bahagia,  terlebih munculnya si  Memed yang menggemaskan.

Usia cerita. Seorang petugas mendekati saya, "maaf karena si Memed sempat ditarik-tarik kak," ujarnya malu. Saya hanya bisa tersenyum dan balik bertanya, "Memang mereka punya latar belakang yang beragam ya ?,"tanyaku penasaran.

"Ia kak, 50 anak-anak ini beragam cobaan, dari anak kasus pemer×××××× (ayah, om, Kakek),  dibuang, ditelantarkan  hingga sengaja dititipkan karena sekedar menutup aib,"jawabnya tegas.

"Innalilahi begitu teganya para Orangtua yang hanya bisa mencari kesenangan sesaat,"piluku dalam hati.

Namun saya cukup acungkan jempol, kepada petugas disana. Ketika saya diajak mengarungi lorong-lorong dan kamar-kamar mereka, para pengasuh dengan tulus  mengasuh dengan penuh cinta kepada anak-anak tak berdosa ini bahkan memberikan  kesempatan hidup dan berkembang pada mereka.

Lalu ketika saya tanya kembali kepada petugas, kenapa mereka ditelantarkan ?, petugas kembali menjawab, bahwa perilaku pola asuh, orang tua yang salah, karena anak-anak tidak dibekali agama.

Kini kita kembali diingatkan. Agar Orangtua jika sudah diamanahkan seorang anak, marilah didik mereka dengan cermat, tepat dan beradab. Anak-anak tak ada kata anak haram. Semuanya anak suci dan baik.

Lokasi :
Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, Cipayung, Kota Jakarta Timur. (Rabu, 6 Maret 2019).

"Anak-anak layaknya bunga-bunga yang hidup di taman. Jika tamannya subur dan dipelihara dengan baik, maka mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan bunga-bunga yang berwarna-warni"

 Kak Seto

#SmartAndInspiration
#SatuHatiCintaAlquran
#KakAbuMendongeng
#KisahTauladanNabi
#KisahSahabatRasul

abumiftah-mendongeng.blogspot.com

Instagram : dongengabumiftah
YouTube : abu miftah dongeng-dongeng

CITA CINTA AKU DAN ANAK-ANAK ASUH

"

Demi cintaku pada surga.

Ku titipkan sejuta asa dan kerinduan pada keluguanku.

Merah darah ini telah terbuang percuma bahkan tak terlihat.

Aku bukan pelajur waktu

juga bukan segenggam emas yang separuh aku dan harapan.

Tolong doakan agar aku bisa terbang dan menggapai matahari

Terjamah oleh se titik cinta pada sebuah asa

Yang pada akhirnya terkapar di makan usia "


SALAM PONDOK DONGENG ABU MIFTAH


----------@@@@-------------


MENDONGENG JANGAN "MALAS"

Mendongeng bukan sekadar bergaya tapi dibutuhkan kreativitas yang tinggi.wajar saja jika saya mendongeng selalu bercucuran air keringat.

Kreativitas yang tinggi berguna agar pendongeng ketika menyampaikan materi (bercerita). Anak-anak tidak berlarian bahkan tidak ngomong sendiri-sendiri. Jika terjadi dapat dikatakan pendongeng tersebut telah gagal total (GaTot).

Saat ini kejadian tersebut membuat guru-guru banyak yang tidak tertarik dengan mendongeng bahkan guru-guru di TK pun jarang sekali yang mau mendongeng. Selain takut GaTot alasan lainnya bermacam-macam. Dari kekurangan bahan cerita, tidak bisa berakting, kurang Pede, tidak mau menggerakan tubuh dan masih banyak lagi. ironisnya, ada juga yang beralasan ’malas’.

Kemalasan tersebut bisa jadi karena stamina tidak mendukung (Malas bergerak).Makanya kita harus banyak berlatih. Supaya kerja otak,fisik jadi prima dan kita tidak malas.

Mari kembali mendongeng. Teori sudah diluar kepala,tinggal kita harus banyak berlatih , seperti pernafasan, vokal, dan intonasi agar mendongengnya menarik dengan berbagai variasi suara-suara dan lagu-lagu.

Ingat.!!! Jika banyak berlatih pastinya segudang kelebihan dan kelemahan yang kita dapat.


*******@@@@*****



Mutiara Hati


ANAK, AMANAH ATAU UJIAN ?



SEBUAH kenyataan yang sering kali kita jumpai ialah tidaklah dua orang yang pernah mengenal berjumpa melainkan mereka akan bertanya berapa jumlah anak mereka sekarang.


Jarang sekali kita dapati mereka mengawali pembicaraan dari tema berapa banyak kekayaan mereka, berapa pula istrinya, atau yang lainnya. Ini mengisyaratkan bahwa anak di mata para orang tua adalah ibarat satu-satunya barang yang paling berharga yang ia miliki.


Ada hal yang penting sekali untuk diketahui dan sangat perlu direnungkan oleh para orangtua, bahwa lahirnya seorang anak bukan semata-mata guna menambah jumlah anggota keluarga, juga bukan semata-mata guna menambah kebahagiaan bapak dan ibu serta membahagiakan mereka.


Juga bukan sekedar memberikan harapan buat orangtua bahwa di hari esok apabila anak telah dewasa dapat membantu orangtua untuk mencari nafkah.


Akan tetapi, hadirnya seorang anak merupakan cambuk bagi orangtua khususnya, untuk berlomba-lomba berbuat yang paling baik bagi diri sendiri dan anaknya. Tentunya "baik" di sini adalah dalam penilaian Dzat Yang menciptakan dan menghadirkan buah hati tersebut di tengah-tengah keluarga.


Dengan demikian, anak tidak semata-mata kenikmatan rezeki dari Alloh untuk dinikmati, namun ia merupakan amanah dan tanggung jawab bagi orangtuanya. Bagaimana bisa begitu?


Tidak ada yang aneh dan samar dalam masalah ini bila kita kembali mentadabburi merenungi dan memahami firman Allah:


Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS at-Taghabun: 15)


Bahkan dalam ayat tersebut Allah tidak sekedar membahasakan anak sebuah amanah, namun sebagai sebuah ujian. Yaitu, ujian apakah para orangtua berbuat baik pada anak tersebut, ataukah tidak. Hal ini mungkin perlu perenungan sejenak.


Sudahkah kita sebagai orangtua menyadarinya? Ini adalah pertanyaan pertama, sebelum kita bertanya apakah ia mendidik anak-anak dengan baik atau bahkan tidak memperhatikan mereka.


#SatuHatiCintaAlquran


----------@@@@@@---------


7 RAHASIA MENDIDIK ANAK

Oleh : Ustd.Farid Ahmad


1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.


2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.


3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.


4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.


5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.


6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.


7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.



promo

Ka Abu Miftah bukan saja mengajarkan mendongeng, melatih anak berteater tapi juga mengajarkan anak berprestasi dalam menggambar. Kini Ka Abu dapat hadir di sekolah teman-teman. Berminat hub. 08177 25 321 atau sms 0812 13 79 1326