Senin, 16 November 2020

Celoteh si kecil

 

Setiap orangtua bisa loh.  menanamkan kebiasaan anak menabung sejak dini.

Seperti si kecil Azmi. Anak yang kini berusia 9 tahun sudah terbiasa menabung. 

Bagi Kak Abu, mengajarkannya menabung sejak kecil ada manfaatnya. Terutama saat si anak dewasa, jadi lebih bijak mengelola uang.

Azmi yang kini kelas 4 Madrasah ibtidaiyah ini punya kiat khusus untuk menabung. Ia menyisihkan uang jajannya 1000 hingga 2000 rupiah. Saat itu kepolosan terlihat, terlebih ketika ditanya uang tersebut digunakan untuk apa? 

Biasanya seorang anak akan menjawab untuk membeli mainan yang diidamkan.

Tapi Azmi penyuka football ini justru untuk membeli mobil sesungguhnya, bahkan selang beberapa bulan entah kenapa ia berubah pikiran. Katanya uang tersebut akan digunakan untuk pergi haji bahkan untuk berqurban.

Keluarga kami hanya bisa tersenyum. Kamipun hanya mengikuti kata hatinya.

Tahun 2020, tepatnya bulan November, celengan itu sudah penuh. Maklum saja celengan berbentuk drum itu sangat kecil sehingga lebih cepat penuh.

Setelah kami hitung bersama ternyata hanya 1.160.000. Dengan lugunya ia bertanya kembali. Apakah bisa untuk pergi haji atau beli mobil? Bisa Azmi..tapi nanti kamu tabungkan kembali lagi, karena untuk pergi haji saja.. harus punya uang puluhan juta.

Mendengar perkataan tersebut, akhirnya uang tersebut ia masukkan kembali ke celengan. 

Memang untuk mencapai harapan yang didinginkan, pasti ada budget khusus. Tapi tetap anak harus diajarkan pemahaman bekal menabung. 

Semoga impian dan harapan si kecil Azmi bisa terwujud ya sahabat.. Aamiin

Parung, November  2020

Sabtu, 19 September 2020

Tabungan Akhlak


Pepatah Lidah tidak bertulang mengungkapkan, bahayanya jika berkata buruk. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Begitulah jika dosa-dosa kecil kita kerjakan secara terus menerus. Karena terasa remeh, boleh jadi banyak perkara yang sebenarnya tercela di sisi Allah SWT, tanpa disadari oleh perkataan.

Melihat hal itu, sebagai orang tua berat rasanya jika dalam pergaulan anak-anaknya menyebutkan bahasa binatang atau anotomi tubuh.

Bukan itu saja dalam penyebutan  "loe" atau "gue" saja, ternyata tak enak juga didengar.

Untuk mengurangi itu semua Sanggar Pondok Dongeng yang dikelola Kak Abu melalui "Tabungan Akhlak" dapat mengurangi itu semua.

Tabungan yang sudah digulirkan sejak lembaga ini berdiri. Setidaknya sedikit anak-anak mengurangi perkataan tidak pantas terhadap teman-temannya.

Misalnya, ucapan "loe" atau "gue" kami denda dengan menyisihkan uang receh 500 rupiah untuk dimasukkan ketabungan akhlak. Bagaimana dengan perkataan "binatang" atau anotomi kami beri saksi 100 rupiah. Ringan memang tapi 1 menit menyebutkan berulang-ulang akan mengurangi uang jajan.

Perkataan yang dilakukan berulang-ulang dan jika dibiarkan akan menambah prilaku akhlak yang tidak baik bukan? Otomatis saldo Akhlak buruk membiarkannya terus menumpuk.

Mengenai hal tersebut, Rasulullah SAW sendiri telah mengingatkan umatnya agar bersikap waspada. Beliau bersabda, ''Awaslah kalian dari dosa-dosa kecil yang biasa diremehkan, sebab itu semua dapat terkumpul sehingga dapat membinasakan orangnya.'' Lalu beliau membuat perumpamaan, suatu kaum (rombongan) yang turun berkemah di hutan dan ketika tiba waktunya makan, tiap orang keluar mencari lidi serta dahan pohon. Setiap orang mendapatkan satu dahan sehingga terkumpul banyak dan dinyalakan api yang dapat memasak makanan. (HR Ahmad).

Siapa yang mengawasi ? Nah disinilah otomatis anak-anaklah yang akan mengawasi dan menegur jika teman-teman melakukan itu. "Denda 500, denda 1000".

Jika  "Tabungan Akhlak" sudah penuh bisa digunakan untuk membantu teman-temannya yang sakit atau anak Yatim atau apa saja yang bermanfaat.

Nah mau mencoba ?
Silahkan share ini jika bermanfaat..

@kakabubercerita

#kakabusahabatanak

Jumat, 04 September 2020

Sanggar Kak Abu, Juara Video Kemerdekaan

Pagi tadi, seorang Pembina anak-anak, Kak Abu berhasil meraih juara satu lomba Video dan Cipta Puisi di Bogor, Jawa Barat.  pada Jumat (04/09).

lomba yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Bogor (IWO) Bogor Raya, diadakan secara online pada 15-25 Agustus 2020 mengangkat tema “Bangkitkan Semangat Cinta Tanah Air 2020″ tepat pada  Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 ini.

Ketua Panitia Lomba Video, Foto dan Puisi, Wawah mengatakan,  Kak Abu berhasil menjadi perhatian para juri dari hasil video dan cipta puisi yang menggugah hati dengan keluguan anak-anak binaannya.

Perlombaan ini diikuti dari berbagai daerah di tanah air. Alhamdulilah, Kak Abu berhasil meraih juara satu video dan cipta puisi dari 49 nominasi ,” ucap Wawah kembali di Zesh Hotel, Bogor Jawa Barat.

Selanjutnya ketika ditanya wartawan atas kemenangan, Kak Abu menjawab," Ini bukan sekedar karya dan semangat, tapi curahan isi anak-anak binaan saya, karena Ketika 17 an, dilikungannya mereka tak ada keseruan perlombaan,"ujar founder Pondok Dongeng (PeDe). Kak Abu mengakui, "Pandemi membuat masyarakat semakin gila dalam berkreatifitas dan ide-idenya kreatif  selalu saja bermunculan,”ujarnya.

Perlombaan ini sendiri berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh para juri seperti Kepala Penerangan Korem 061/SK, Dosen Sastra Universitas Pakuan, Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) dan Praktisi kameramen Senior Televisi TVRI wilayah Bogor.

Acara yang diselenggarakan di Auditorium, Zesh Hotel Bogor, dengan panduan protokol kesehatan, Budayawan, musisi juga aktivis lingkungan, Bunda  Ully Sigar Rusady dan sejumlah tokoh serta wartawan juga hadir.

Meski para pemenang hanya mendapatkan piagam, serta bingkisan  dan voucher tapi sebagai pemenang, Kak Abu merasakan bahagia.

"Semoga ini awal yang baik di tahun 2020 untuk sanggar Pondok Dongeng, Semoga bisa dilirik para pemerhati anak dan televisi swasta dan nasional", senyumnya sambil menutup mulutnya dengan masker.

Senin, 17 Agustus 2020

Ada apa dengan hari kemerdekaan ?

Karya : Kak Abu


Apa dengan hari kemerdekaan? 

Tada lagi keceriaan 

Tak ada hiasan di sepanjang tanah-tanah kosong

Tak ada gapura kemerdekaan dengan simbol-simbol kemenangan.

Dimana kakak-kakak ku, Ibuku, Ayahku yg selalu meramaikan 17 Agustus?

Dimana Lomba-lomba. Panjat pinang, makan kerupuk, tusuk jarum..yang membuat aku ingin selalu mencari kemenangan.

Kini…

Semua orang berada di rumah saja.

Tiada ada tanda-tanda keramaian 17 Agustus.

Teman-teman ku  ternyata tak ada perayaan kemenangan negeri ini, bukan di lingkungan rumah kita saja.

Lalu Bagaimana caranya kita agar bisa memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ? .Hari kemerdekaan dengan upacara dan tangis haru.

Kini semua rakyat indonesia berada dirumah saja. Upacarapun dirumah saja..

Wahai para  pahlawan jangan sedih ya...!

Negeri kita memang sedang berduka....Karena corona

Jangan takut !, Aku masih mencintai ibu Pertiwi.


Parung, 9 Agustus 2020


#KakAbuSahabatAnak

#LenongBocahPeDe

#SanggarPondokDongeng

#TBMPondokDongeng

#sahabatanak

#sahabatanakindonesia

#ceritaku

#kisah

#cerita

#ceritaanak

#puisi

#puisikemerdekaan


Klik disini ; 

https://youtu.be/eN1p2wAUW2I

Sabtu, 28 Maret 2020

Pandemi Corona, harus berakhir

Oleh : Kak Abu

Wabah virus Corona menjadi bahan berita dunia.Virus menular ini tak henti-henti diberitakan di layar kaca dan Sosmed. Dan ironisnya kini hadir di sekitar kita. Korban demi korban berjatuhan, ibarat nomor-nomor undian yang diumumkan dan tak berkesudahan.

Pemerintah sudah menghimbau untuk Social Distancing yaitu menjaga jarak untuk bersosialisasi. Kini masyarakat semakin merasakan dampaknya. Mereka sudah lebih 14  hari tidak pergi keluar rumah jika tak ada yang urgent. Bahkan di berbagai belahan dunia sudah melakukan Lock Down, menutup semua aktifitas masyarakat baik itu tempat perbelanjaan, kantor dll, bahkan di beberapa propinsi di Indonesia juga melakukan  Lock Down meski berskala lokal. Ironisnya, di sekitar rumah saya ternyata sudah ada yg terkena virus ( ODP), makin banyak saja nomor-nomor undian yang diumumkan.

Dalam keadaan seperti ini,  orangtua yang biasa bekerja diluar terpaksa melakukan pekerjaan dirumah (Work From Home) bahkan pemerintah memperpanjang liburan sekolah hingga waktu tak tentu (Learn From Home).

Hebatnya, para guru melakukan berbagai cara agar murid-muridnya tetap belajar. Dari belajar online, memberikan hasil PR yang harus difoto, hingga Video Call  hafalan surat. Justru cara seperti ini membuat  orang tua yg tidak terbiasa mengajarkan atau membantu buah hati mengerjakan PR, akan menjadi bumerang. Stress dan Bingung.

Kini begitu kita keluar rumah terasa agak terasing disepanjang jalan yang dilalui.
Apakah ini efek dari berita dan tontonan yang menginfluence ke dalam pikiran saja ?
Ada perasaan takut, terasa betul  berada ditempat asing dan aneh melihat orang lain. Apakah ini perasaan saja.

Hingga kini terus mengiang di telinga kita, sampai kapan ini berakhir ?

Dalam doa, kita selalu katakan sempurnakan ikhtiar. Tidak sekadar di mulut, tapi sampai di hati yang paling dalam. Kasian para pedagang, atau pelaku usaha (jasa) yang harus menghidupi buah hatinya dan orang-orang yang dicintai. Mereka bukan seorang karyawan yang setiap bulannya mendapatkan Kafalah (gaji).

Kita berharap pandemi virus Corona yang dimulai dari Wuhan (Cina) ini berakhir. Kawan, kini tinggal hati kita mau bertawakal atau malah jadi sombong, merasa dirinya sehat, akhirnya bukan memutuskan rantai virus malah menyebarkan.

#dirumahsaja
#learnfromhome
#workfromhome
#stayathome
#menulissaja

Jumat, 10 Januari 2020

Salwa, gadis kecil penghafal Alquran

Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka …” (QS At-Tahrim [66]: 6)

Bersama Ananda Salwa (7 th), Hafidzoh RCTI,  saya jadi iri. Orang tuannya bukan mengenyam bangku pesantren, namun tekadnya menjadikan Salwa seorang Hafidzoh, bisa diajungkan jempol. Salwa bayi, sudah didengungkan murotal.
Bahkan Salwa balita, 3 tahun, sudah dimasukkan disebuah rumah Tahfiz.  Hingga  waktu bergulir, rumah tahfis  tersebut ditinggalkan, dan akhirnya kedua orang tuanya terutama uminya, yg berjibaku melanjutkan membina dan membenarkan makhroj. Setelah itu, Salwa kecil harus menghafal setiap hari satu ayat, dua ayat hingga Allah melihat dan mendengar usaha uminya selama 3 tahun. Masya Allah kini Salwa sudah hafal 10 jus.

Inilah Ikhtiar kedua orangtuanya, ingin bersama anak-anaknya di surga dan berharap kelak, sang anak memberikan mahkota kepada kedua orangtuanya. Malaikat pastinya akan mengawal Ananda Salwa ke gerbang pintu Surga. Masya Allah saya hanya makluk yg kecil dibandingkan keluarga Salwa. Sedih dan pilu, ditengah manusia yg banyak memilih dunia, sebagai tujuannya.

Video ini tak sengaja membuat anak-anak SDIT Nurul Fajri, bersedih bahkan menangis melihat perjuangan umi Salwa dan Abinya.

Lalu bagaimana jika nanti anak kita saja yang berada di surga?Sedangkan kita masih dihisab, dihitung berapa banyak amal Soleh kita ? Pastinya anak kita akan menangis memohon kepada malaikat penghuni surga, agar kedua orangtuanya bisa bersama-sama di Surga.

#RumahInfak
#SatuHatiCintaAlquran
#SDITNurulFajriCikarang
#KakAbuSahabatAnak

Senin, 06 Januari 2020

"Trauma Healing" Korban Longsor Cigudeg, Bogor

Seberapa hebat Anda ? Ini bukan di negeri dongeng.  Jika Allah berkehendak  Semua hilang begitu saja.

Sejak pukul 09.00 Wib, pagi, kami sudah berkumpul di pengungsian. Antusias warga  yang berdampak  longsor, menyambut terbuka, Ibu-ibu bahkan anak-anak. (Ahad, 5/01/2020)

Sahabat tahu ? Bersama Lembaga Pemerhati Anak, Sahabat Odi Bogor,
Baju kotor, celana penuh bercak lumpur, bahkan kaki kami tak lagi nampak kulitnya. Itulah jalan menuju ke lokasi pengungsian Desa Sukaraksa, Cigudeg, Bogor. Terjal,mendaki, berliku dan jurang. Bukan itu saja, motor kami juga harus menunggu antrian jika berpapasan dengan mobil, motor relawan yang juga mau berbagi.

Ini bukan sekadar soal kepiluan, tapi juga soal mengikateratkan perasaan kebersamaan para penggiat kemanusiaan. 

Jejak langkah kami ke Lokasi yang
200 lebih Kepala Keluarga (KK), tak lagi punya tempat tinggal,kini menjadi bagian dari jejak rekam kami.

Inilah Indonesia, di negeri ini, pasca bencana kami selalu hadir, untuk memberikan keceriaan anak-anak ( trauma healing ) dengan cara kami, yaitu ; mendongeng, bernyanyi, membuat hasta karya.

Semoga Indonesia tak lagi bersedih dengan cobaan ini.

#KakAbuSahabatAnak

CITA CINTA AKU DAN ANAK-ANAK ASUH

"

Demi cintaku pada surga.

Ku titipkan sejuta asa dan kerinduan pada keluguanku.

Merah darah ini telah terbuang percuma bahkan tak terlihat.

Aku bukan pelajur waktu

juga bukan segenggam emas yang separuh aku dan harapan.

Tolong doakan agar aku bisa terbang dan menggapai matahari

Terjamah oleh se titik cinta pada sebuah asa

Yang pada akhirnya terkapar di makan usia "


SALAM PONDOK DONGENG ABU MIFTAH


----------@@@@-------------


MENDONGENG JANGAN "MALAS"

Mendongeng bukan sekadar bergaya tapi dibutuhkan kreativitas yang tinggi.wajar saja jika saya mendongeng selalu bercucuran air keringat.

Kreativitas yang tinggi berguna agar pendongeng ketika menyampaikan materi (bercerita). Anak-anak tidak berlarian bahkan tidak ngomong sendiri-sendiri. Jika terjadi dapat dikatakan pendongeng tersebut telah gagal total (GaTot).

Saat ini kejadian tersebut membuat guru-guru banyak yang tidak tertarik dengan mendongeng bahkan guru-guru di TK pun jarang sekali yang mau mendongeng. Selain takut GaTot alasan lainnya bermacam-macam. Dari kekurangan bahan cerita, tidak bisa berakting, kurang Pede, tidak mau menggerakan tubuh dan masih banyak lagi. ironisnya, ada juga yang beralasan ’malas’.

Kemalasan tersebut bisa jadi karena stamina tidak mendukung (Malas bergerak).Makanya kita harus banyak berlatih. Supaya kerja otak,fisik jadi prima dan kita tidak malas.

Mari kembali mendongeng. Teori sudah diluar kepala,tinggal kita harus banyak berlatih , seperti pernafasan, vokal, dan intonasi agar mendongengnya menarik dengan berbagai variasi suara-suara dan lagu-lagu.

Ingat.!!! Jika banyak berlatih pastinya segudang kelebihan dan kelemahan yang kita dapat.


*******@@@@*****



Mutiara Hati


ANAK, AMANAH ATAU UJIAN ?



SEBUAH kenyataan yang sering kali kita jumpai ialah tidaklah dua orang yang pernah mengenal berjumpa melainkan mereka akan bertanya berapa jumlah anak mereka sekarang.


Jarang sekali kita dapati mereka mengawali pembicaraan dari tema berapa banyak kekayaan mereka, berapa pula istrinya, atau yang lainnya. Ini mengisyaratkan bahwa anak di mata para orang tua adalah ibarat satu-satunya barang yang paling berharga yang ia miliki.


Ada hal yang penting sekali untuk diketahui dan sangat perlu direnungkan oleh para orangtua, bahwa lahirnya seorang anak bukan semata-mata guna menambah jumlah anggota keluarga, juga bukan semata-mata guna menambah kebahagiaan bapak dan ibu serta membahagiakan mereka.


Juga bukan sekedar memberikan harapan buat orangtua bahwa di hari esok apabila anak telah dewasa dapat membantu orangtua untuk mencari nafkah.


Akan tetapi, hadirnya seorang anak merupakan cambuk bagi orangtua khususnya, untuk berlomba-lomba berbuat yang paling baik bagi diri sendiri dan anaknya. Tentunya "baik" di sini adalah dalam penilaian Dzat Yang menciptakan dan menghadirkan buah hati tersebut di tengah-tengah keluarga.


Dengan demikian, anak tidak semata-mata kenikmatan rezeki dari Alloh untuk dinikmati, namun ia merupakan amanah dan tanggung jawab bagi orangtuanya. Bagaimana bisa begitu?


Tidak ada yang aneh dan samar dalam masalah ini bila kita kembali mentadabburi merenungi dan memahami firman Allah:


Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS at-Taghabun: 15)


Bahkan dalam ayat tersebut Allah tidak sekedar membahasakan anak sebuah amanah, namun sebagai sebuah ujian. Yaitu, ujian apakah para orangtua berbuat baik pada anak tersebut, ataukah tidak. Hal ini mungkin perlu perenungan sejenak.


Sudahkah kita sebagai orangtua menyadarinya? Ini adalah pertanyaan pertama, sebelum kita bertanya apakah ia mendidik anak-anak dengan baik atau bahkan tidak memperhatikan mereka.


#SatuHatiCintaAlquran


----------@@@@@@---------


7 RAHASIA MENDIDIK ANAK

Oleh : Ustd.Farid Ahmad


1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.


2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.


3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.


4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.


5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.


6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.


7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.



promo

Ka Abu Miftah bukan saja mengajarkan mendongeng, melatih anak berteater tapi juga mengajarkan anak berprestasi dalam menggambar. Kini Ka Abu dapat hadir di sekolah teman-teman. Berminat hub. 08177 25 321 atau sms 0812 13 79 1326