Jumat, 22 Desember 2017
Dongeng Explorer is back 2018
Program Explorer "Satu Hati Cinta Alquran", Alhamdulillah banyak diminati.
Siang ini kembali dapat kirimam wakaf Alquran, .Kali ini dari Solusi Muslim Aqency .agen Alquran dan bunda Ind Jak . Total wakaf Alquran 105 pcs siap didistribusikan program Dongeng Explorer "Satu Hati Cinta Alquran"
KINI sudah ada daerah yg sudah mulai mendaftar , diantaranya: Cisauk (Tangerang), Pemegasari (Parung) dan sekitarnya, Bogor Kota, Jakarta Selatan, Margonda, sawangan (Depok), Pandenglang.
TERNYATA bamyak yang berharap *JANUARI HINGGA MARET 2018. JIKA ALLAH MENGIZINKAN Kak Abu SIAP...*
*AYO YANG LAIN silahkan...DAFTAR QUOTA TERBATAS*.
Program ini ..
1.edukasi ttg cinta Alquran melalui cerita islami
2 Serta BAGI-BAGI ALQURAN
*RAIH KESEMPATAN PROGRAM GRATIS INI..*setiap tahunnya.
Syarat nya :
1.Sound yg bagus
2.Berikan piagam ucapan terima kasih utk program ini (laporan Aksi)
3. Alquran hanya utk anak atau orang tua yg terketuk hatinya setiap hari membaca Alquran.
5. Jika lokasi jauh atau luar kota infak namun tdk terikat nilainya.
Hub :
08177 25 321
0812 13: 791326
#kakAbuMendongeng
#SatuHatiCintaAlquran
#KisahTauladanNabi
Abumiftah-Mendongeng.blogspot.com
SEBUAH KISAH TENTANG CINTA
Minggu, 03 Desember 2017
KU GENGGAM PALESTINAKU"
(Cerita Patriot anak penghafal alquran)
Oleh : Kak Abu (Pencerita)
" Setiap bayi dilahirkan dalam keadaa fitrah (Mengetahui agama dan tuhan yang benar). Maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.
Sabda: Rasulullah Saw"
Pagi masih merangkak. Adzan Subuh sudah terdengar di Negeri Para Nabi Palestina, seorang pria berbaju koko putih akan berangkat menjemput panggilan Allah untuk menjalankan sholat subuh di masjid yang tak jauh dari pengungsian. Anak Laki satu-satunya sudah terbangun, Salman namannya. Ibunda merasa bangga karena Salman yang berumur 9 tahun sudah terbiasa bangun ketika mendengarkan azan. Sedangkan adiknya Nadia 6 tahun masih tertidur.
Meski terkadang jalan becek, namun tak menyurutkan langkah kedua anak manusia tersebut menuju Masjid. Dengan semangatnya mengarungi kehidupan, Ayah Salman, bukan seorang pria yang berpendidikan tinggi. Sekolah Dasar (SD) saja tidak tamat tapi ia bisa mengajari mendidik anak ala Rasulullah. Sebenarnya dari kerut di dahinya tergambarkan beban berat yang harus dipikul, karena rumahnya sudah hancur atas kekejaman Israel namun buruh tani ini berharap dalam membentuk keluarga Samara tetap harus di yakini meski harus rela berkorban memegang senjata.
Haripun berganti, buah cinta bersama Istrinya Aminah, Salman tumbuh layaknya anak-anak lain. Kebanyakan orang menyebutkan, Salman Sehat, dan menggemaskan. Saat itu Palestina porak poranda, pasukan Israei menggempur habis-habisan. Memasuki musim sekolah Salman yang hobi main bola ini, tidak pernah lepas dengan sepeda tuanya. Sepeda tua inilah saksi sejarah kejamnya zionis IsraeI, ia pernah menangis, dan berlari menuju gurunya karena mengingat teman-temannya banyak yang tewas disekolah ketika itu.
***
Bersama ke- 5 sahabatnya, Azmi, Miftah, Raihan dan Adam serta Amar, Salman selalu saja merepotkan orang di pengungsian. Hampir tiap hari ia pulang lewat Asyar. Apa yang ia lakukan?. Salman, harus "ngindik- ngindik", lewat jalan belakang tenda, namun ibunya, selalu berteriak. "Ayah Salman lewat belakang". Sang Ayah yang sejak tadi memotong kayu, beranjak lari, dan menangkap serta membawa Salman kecil ke kamar mandi. Setiap guyuran membasahi kepala hingga tubuhnya, Bocah kecil hanya diam membisu bahkan jika kesalahan terus berulang, tak segan sang ayah menyelupkan ke bak mandi. Sambil mengguyur air, ia berseru,"Kamu harus banyak belajar Guru ngaji untuk tidak nakal lagi ! paham kamu,"ucap Ayah yang selalu patuh pada ajaran Islam. Bagi sang ayah, hukuman ini diberlakukan, agar ia jera. Jika terjadi demikian Ibunya hanya bisa menangis. Sebenarnya apa yang dilakukan Salman ? Ia, biasanya bersama-sama kawan-kawan berlari menghalangi tank-tank dan mobil perang pasukan Israel sambil berteriak, "Israel hancurkan, Palestina selamatkan, Allahu Akbar !!!!," ucapnya lantang sambil melempar batu ke mesin baja tersebut. Ini yang membuat orang tua takut, karena takutnya pasukan Israel yang tak pandang bulu nanti makin geram.
Walau demikian Salman kecil tak lupa meninggalkan sholat 5 waktu dan mengaji. Layaknya orang tua, sang Ayah, tidak memanjakan dan tidak memaksakan kemauannya. Buktinya ketika sang Ayah berbelanja ke pasar, Salman kecil selalu ikut. Tujuan hanya satu, kepengin tahu apa yang dilakukan Ayahnya di pasar. Dengan sepeda ontel yang dibelakangnya ,Sang Ayah harus bergonceng dengan Salman kecil, kota Gaza. Tekad Ayahnya hanya satu ia harus menjadi pemimpin yang dilakukana Rasulullah.
"Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, lantaran Allah telah melebihkan sebgaian dari mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan karena (laki-laki) menafkahkan sebagian dari harta mereka".(QS.An-nisa 4-34)
*****
Senja mulai redup. Di tengah lalu lalang barisan Tentara Palestina, terdengar seorang wanita yang lembut, penyabar, dan tegar sedang mempersiapkan bekal anak-anaknya. Sesekali ia merapikan kerudungnya yang mulai usang. Tanpa sedikitpun ia merasakan kebisingan pasukan tentara yang hilir mudik. Harapannya hanya satu, agar anak-anaknya di pengungsian harus tetap sekolah.
Sudah banyak orang yang mengenal sosok Ibu Aminah. Ia adalah sosok Ibu yang sabar, ia adalah guru ngaji. Meski demikian, beliau lebih suka dipanggil "Ibu" dibanding sebutan "Ustadzah". Untuk urusan baju ia lebih suka memakai baju muslim panjang hitam ketibang kaos. Pengajian ini biasanya sengaja dibuat usai magrib, agar semua anak-anak tidak wara wiri di malam hari di pengungsian.
Pagi tiba. Salman kecil, bersiap sekolah. Ibunya bersiap membantu kebutuhan anak-anaknya. Dengan alas kaki, celana panjang usang dan kemeja pendek, ia berjalan kaki, menghampiri satu persatu teman sekolahnya. Dalam perjalanan menuju sekolah darurat yang dibuat relawan-relawan yang terletak 3 Km. Ayah ibunya ternyata juga bersiap-siap. Kedua berpesan sepulang sekolah harus memberikan makan kambing di bukit yang tidak jauh dari pengungsian dan mengambil susunya lalu di jual ke pasar. Dibandingkan teman sebayanya, Salman Kecil sebenarnya anak yang manut dan soleh. Ini terbukti dengan latar belakang pola asuh orang tua yang terbuka dan membekali pendidikan agama membuat ia terbiasa dengan kemandiriannya. Memang sang Ayah, sangat komitmen menerapkan ajaran agama. Ini akibat konflik Palestina dan Israel yang tak gunjung selesai, akibatnya membuat karakter sang Ayah memiliki kesadaran tinggi terhadap kondisi sosial dan ekonomi keluarga. Buntut kesadaran itu, Ayahnya dengan mudah mempengaruhi warga untuk membangun kebersamaan untuk menghancurkan Israel.
Usai sekolah Salman tak pulang ke pengngusian. Namun bagi anak-anak Palestina membantu orang tua memang sudah fitrahnya mereka, selain dijadikan untuk pembelajaran ada satu hal yang menarik baginya, yaitu beramai-ramai menuju tempat kandang kambing sambil bermain-main. Mereka adalah pengembala setia, kesempatan itu langsung diraihnya mereka sambil bermain layang-layang. Sebenarnya Ibu Salman sangat meragukan kemahiran Salman kecil, karena beberapa kali, Salman sempat terjatuh menaiki pohon jambu di dekat bukit, ia menangis dan berteriak sejadi-jadinya. Seisi rumah dibuat kalut, ternyata Salman kecil sempet patah tangannya. Kali ini ibunya hanya bisa meyakinkan agar Salman kecil untuk berhati-hati.
***
Gaza semakin redup. Pasukan Israel tak henti-hentinya hilir mudik diatas bukit. Bersama kawan-kawannya, secara perlahan, dia mulai merasakan gelisah. Satu persatu kawannya memandang satu sama lainnya. Bagi Salman ini adalah permainan yang menegangkan. Berkat rasa pedulinya, Salman berhasil membuat hati teman-temannya tenang. Satu persatu mereka memegang kambingnya.. "Sudah kumpul semua, kita harus siap-siap sewaktu-waktu Israel menggempur kita,"sarannya sambil berteduh disebuah pohon.
Wusss..wuss….jgerr..jgerr…, tiba-tiba bom mendarat di perbukitan dan rumah penduduk yang tak jauh dari sana. Salman kecil, berlari. Satu persatu temannya mencari tempat perlindungan. Ternyata Pasukan Palestinapun membalas, hingga terjadi gencat senjata. Langit menjadi gelap, dentuman bom dan timah panas berhamburan. Membuat warga sipil lari berhamburan. Bruuk……seorang tentara Palestina terjatuh, kaki kanannya terkena timah panas, ia terseok-seok bangkit dan berdiri. Lalu Salman tak tinggal diam, dibawahnya tentara tersebut memasuki gua, dan tiba di tengah gua ia terjatuh. Tentara berdiri, namun tidak mampu, Salman pun bergegas mencari pertolongan. "Ayo kawan-kawan ada tentara terjatuh…,"ujarnya resah. Tentara tersebut nafasnya tersengal-sengal. Gua yang tadinya sunyi kini menjadi gaduh, akhirnya berujung musibah.
Guapun berduka. Sang tentara pingsan. ia hanya bisa berbaring. Salman dan kawan-kawannya sempat memijit dan mengurut tapi tidak ada perkembangan yang signifikan. Tadinya ia ragu, untuk membasahi muka tentara dengan susu, karena susu ini adalah sumber penghasilan kedua orangtuanya. Byurrr…byur….susupun membasahi muka sang tentara, iapun tersentak bangun. "Air..air…,"pintanya. Salman memberikan air susu. Salman bersama-sama temannya bahagia ia sudah sadar. Dengan sigap ia memberikan susu untuk diminum. Kini Salman bingung karena harus bicara apa kepada kedua orangtuanya karena susu sudah habis.
***
Dentuman sudah mulai tak terdengar. Mobil Ambulance bergegas melunjur cepat di perbukitan. Salman, dengan tegas langsung menghentikan mobil. "Pak di gua ada tentara yang terluka,"ucapnya tertatih-tatih. Seorang perawat dan rekannya langsung bergegas, Sesampai di gua, perawat langsung menangani. Setelah diperiksa dan memberikan infus ia langsung membawa ke Rs, Darurat yang terdekat "Terima kasih dik, kalau tidak cepat, ia tak tertolong,"pilu dokter.
Salman dan teman-temannya berpisah. Sepeda bututnya sudah hancur kemakan bom tadi. Ia berlari-lari cepat menuju pengungsian. Tidak seperti biasanya warga ramai. Tak ada tanda-tanda apapun yang ada dibenaknya. Ia pun bertemu dan memeluk Ayahnya. Dalam dekapan Ayahnya Salman, mengatakan bahwa susunya sudah habis diberikan tentara Palestina. Ayah hanya diam, adiknya Nadia hanya sibuk bermain. Ayah melepas pelukan Salman, "Ibu dimana Ayah," curiga Salman. Untungnya sang Ayah masih punya rasa senyum namun paras Salman kecil masih terlihat pucat. Nafasnya sudah tak teratur. Sang ayah masih teringat beberapa minggu lalu ketika Ibunya menanyakan cita-cita Salman,"Nanti aku akan menjadi Penghafal Alquran, bu,"kenangnya. "Ibumu sudah mendahului kita Salman. Ia tewas ketika sedang mencuci pakaian di sungai. "Ternyata Allah sangat sayang sama Ibu,"tambah Ayah. Salman bukan hanya kaget. Ia berlari ke areal tanah luas sekitar pengungsian sambil mengatakan "Israel kejam, Israel laknatullah, kali ini kalian telah membunuh ibuku,"ucapnya garang.
Kini keluarga Salman menyadari akan musibah tersebut. Ada satu hal yang dipelajari oleh keluarga ini yaitu tentang cobaan dan mengingat Allah Swt.
***
Sebenarnya Salman, tidak mengetahui kegalauan Ayahnya. Sejak Ibunya meninggal, Ayahnya harus berjibaku mencari kebutuhan hidup, walau ada keringanan biaya dari para lembaga kemanusian untuk sekolah, berobat namun Allah swt, memilih jalan dan agar Salman tetap menjadi anak soleh penghafal Alquran bukan lainnya.
Kini Salman kecil sudah tahu apa yang harus dilakukan agar Ayah bahagia. Ibunya, meninggalkannya ketika ia berusia 9 tahun. Hatinya sempat terpukul, tapi ia tak mau berlarut-larut, karena ia menyadari masa depan itu masih ada. Salman masih ingat nasehat ibunya yang bukan tipikal memaksakan kehendaknya dalam mendidik semua anak-anaknya. Baginya apa saja yang dilakukan anak-anaknya, asal positif dan masih dalam koridor islam, ia selalu mendukung dengan segenap kemampuannya.
Sejak mengenyam pendidikan di Sekolah darurat banyak yang didapat dari para guru relawan makna kehidupan. Salman sangat bersyukur sekali. Sebab, dengan dukungan ibu dan kakaknya, ia mampu lebih cepat berinovasi, dan mampu berkembang dengan menunjukkan talentanya.
Kini Salman sudah remaja, begitu mempercayai amanah kedua orang tuanya yang masih meraung ditelinganya. Ayah memang sang cahaya, ia selalu menyinari hati anak-anaknya dan Istrinya. Sedangkan sang ibu lemah lembutnya tak akan pernah lelah diujung waktu. Kini salman menjadi anak yang soleh, ia bisa mandiri dan tegar layaknya seorang pria. Salman remaja, merasa matang sebelum waktunya karena tempaan dari kedua orang tuanya. Terkadang ia berpikir apakah harapan mengapai
cita-cita masih ada?
***
Bahkan ketika ulang tahun ibunya, Predikat anak pandai berada dipundaknya. Ia sungguh bersyukur memiliki seorang ibu dan Ayah, sehingga pemicu kekuatan dan dalam menggapai impian dan cita-cita. "Ayah ini kado untuk Ayah. Hari ini ulang tahun Ibu,"senyumnya.
Ayahnyapun membuka kado kecil itu, Ia sempat kaget karena kalung ini adalah kalung pemberian Ayah untuk Ibu ketika walimatul ursy. Ayah menatap Salman. "Ayah, Ibu yang memberikan aku ketika aku kecil dan menyuruh menjaganya, katanya boleh kamu jual ketika kamu kuliah,"jelas Salman tersenyum. "Dan aku tak akan pernah menjual Ayah karena aku tahu sewaktu-waktu Ayah membutuhkan,"senyumnya kembali. Ayahnya memeluknya."Kita tak akan pernah menjual kalung ini Salman hingga Palestina terkubur di makan usia. Salman, Nadia adalah buah cinta Ayah,"tangis haru Ayah. Tekad bulat mengejar impian, keluarga Salman sangat menyangi keberadaannya negeri Palestina. Mereka bertekat menggenggam Palestina hingga ajal menjemput.
Sampai kini tempat pengungsian masih seperti dulu, basah, panas serta dingin ketika musimnya. Namun dari luar jendela sudah banyak para anak-anak yang hilir mudik, bermain, duduk sambil menghapal atau muraja'ahnya Alquran.
Semua tergambarkan dilingkungan sekitar, seperti anak-anak yang tiap tahunnya di wisuda karena menghafal 30 jus. Kekompokan dan kesatuan membuat Palestina tetap hidup. Dalam situasi dan kondisi sosial masyarakat, Palestina negeri suci umat Islam setelah Mekah dan Madinah, terasa betul denyut kehidupan islami yang berada ditengah himpitan pasukan Israel. Palestina selalu berharap semua umat Islam harus memperjuangkan negeri yang tak akan punah. Ini bukan hanya kejahatan aqidah tapi kejahatan kemanusian.
Parung, 6 Desember 2013
Jumat, 24 November 2017
4 TAHUN ONE DAY NO TV
Minggu, 12 November 2017
YOMART DAN DONGENG
Acara yang dihadiri 40 anak-anak dari berbagai usia ini bekerja sama antara Syiar Media (EO) dan Yomart Cipanas, Cianjur,Bogor. Di saat pembukaan Bapak Yunus selaku ketua.EO, menjelaskan," Acara ini kami buat guna mencari anak-anak berbakat dan menumbuhkan sifat kepahlawanan,"ujarnya pada para orangtua yg mendampingi.anak-anaknya.
Selasa, 26 September 2017
PELATIHAN GURU DI INDRAMAYU
Bersama Mdi Dongeng Edukasi dalam Pelatihan serta galang dana Palestina utk 100 guru paud/tk di desa patrol indramayu.
Jumat, 15 September 2017
ROAD SHOW PADANG UNTUK ROHINGYA
Belum cukup untuk aksi di Padang, Insya Allah pekan depan terus berbagi ditempat yg lain.
Semoga Apa yang Kami berikan akan menjadi amal jariyah dan mendapatkan imbalan pahala yang setimpal.
Terima kasih Dongeng Ceria, Bekasi dan Dompet Dhuafa yang mengamanahkan saya untuk aksi kemanusian ini.
#TelapakTanganCintaUntukRohingya
#ForumLintasKomunitasPendongengNasional
Jumat, 08 September 2017
UNTUK ROHINGYA
anak-anak sudah mencap tangan sucinya utk rohingya dan juga terima kasih banyak Sekolah Sahabat Alam Cidokom Parung yg juga berpartisipasi mengecap 70 tangan suci anak-anak didiknya dikain putih kami.
*Forum Lintas Komunitas Dongeng Indonesia*
Rabu, 30 Agustus 2017
STOP BULLYING
Doni anak manja. Ia kini kelas 4 SD tapi kelakuannya membuat kedua orangtuanya gelisah, krna jika ia meminta apapun kepada kedua orangtua, ia selalu memaksa bahkan selalu berteriak.
Hari ini adalah hari minggu. Doni disuruh ibu utk mengantarkan baju kerumah nenenya yg tak jauh dari rumahnya. Ia punya ide, ia akan mengantarkan kue jika diberi upah.Ibunyapun sepakat. Dengan riang gembira Doni bergegas memenuhi amanah ibunya.
Dijalan ia bertemu dengan temannya Dodo. Dodo yg berbadan subur (Gemuk) selalu menjadi bulan-bulanan Doni. Ketika itu Dodo sedang bermain sepeda.Donipun tak segan menyegat Dodo utk meminjam sepedanya." Kalau kamu ga ngasih aku teriak nih," gertak Doni. Dodo pastinya tak memberi krna ini adalah sepeda barunya. Donipun berteriak keras.."do.do....pelit.dodo..gendut...lihat oiiii...teman-teman ada anak gendut,"teriak Doni.Akhirnya dgn terpaksa Dodo memberikannya.Dodo menangis pilu sedangkan Doni meluncur cepat sepeda Dodo.
Ketika Doni sedang menikmati keceriaan.ia berhenti sejenak karena bertemu dengan Dina yang sedang membawa gorengan..Lagi-lagi ia mengejek Dina yg tak mau memberi makanannya. Teman-teman Dina adalah anak disabilitas ( kakinya kanan pincang).Doni tak pandang bulu, ia segera merebut sambil berteriak".Ehhhh...ada anak pincang...jalannya seperti kura-kura," teriak Doni. Dina menangis pilu.
Dengan senang hati ia bergegas pergi dan menepi utk menghabiskan gorengan tersebut.
Sesampai dirumah nenenya. Tenggorokan Doni terasa gatal.ia berusaha mengucapkan salam namun suaranya menjadi parau.ia mencoba lebih keras suaranya semakin parau.Ia pun mengetuk pintu. Sang Nenek membuka pintu.Doni memberikan titipan baju nenenya.Nene bingung karena Doni tak bisa bicara seperti biasanya.Sang Nene menelpon ibu Doni.Dan Doni akhirnya dibawa ke Rs. Doni akhirnya terpaksa dirawat di Rs urk memulihkan suaranya.Doni menangis.Dengan seutas kertas ia menulis utk ibunya bahwa ia selama ini suka membully teman-temannya trutama Dodo dan Dina. Ayah dan ibu memeluk bahagia karena Doni mau mengakui kesalahannya.
*ini bisa dikembangkan sendiri*
Dongeng bully
Karya : kak abu
Minggu, 20 Agustus 2017
BUAH KEBAIKKAN DONI
Pagj itu hari kemerdekaan.Namun Di hari kemerdekaaan ia tak datang kesekolah krna di rumah ia harus berjualan es ditengah teman2nya yg berjuang utk lomba.
Ketika ia sedang berjualan ia diejek teman2nya, namun ia tak menghiraukan. Seorang bpk yg tak lain gurunya menghampirinya dan mengajak utk daftar lomba lari bsk., hadiahnya lumayan. Tapi ia menolak krna tak punya uang utk bayar lomba.Tapi bpk tersebut yg akan membayarnya.
Esok harinya ia berpamitan kepada ayah dan ibunya utk ikut lomba. Baginya ber lari adalah makan sehari2 utk sampai kesekolah.
.Ketika sedang lomba ia bertemu teman2nya yang mengejeknya. Berbagai rintangan bisa ia lalui hingga sepatu satu2nya rusak. ketika sampai mendekati finis, salah satu teman yg membullynya bernama Rijal jatuh tersungkur, patah kakinya.Doni yg berada baris kedua melaju kebarisan pertama namun ia merasa iba lalu balik badan membantu temannya yg sakit.
Doni dan rijal yg terjatuh memang tidak juara.Namun hati DONI hanya satu yaitu Allah dan Allah...
ALLAH pasti tahu apa yang umat lakukan utk kebaikan pada hari itu.
Berapa bulan kemudian teman2nya yg membully (rijal cs) bersama panitia lomba datang kerumahnya, tapi saat.itu ia tak.dirumah krna ayahnya masuk RS..Ibunyalah yg akhirnya mengajak teman2 dan panitia tersebut utk Ke RS.Doni sangat bahagia karena Allah benar2 membalas kebaikan dengan memberikan beasiswa SD hingga SMA.Ini adalah hadiah hari kemeedekaanku sesungguhnya" senyumnya, sambil memeluk ayahnya.
*ini bisa dikembangkan sendiri*
Dongeng kemerdekaan
Karya : kak abu
BERBAGI ILMU MENDONGENG
Saksikan video ini
https://youtu.be/Nl6PdnFfS2g
https://youtu.be/xTpj55R_F_0
https://youtu.be/DJCfUx9N90Y
Selasa, 08 Agustus 2017
KEMBALI DONGENG KE LAMPUNG
Uang receh mungkin dari nilainya sering dianggap sebelah mata, padahal kalau uang ini terkumpul untuk #FreeAlAqsa atau #SavePalestine menjadi satu nilai yang penuh kemulian.
Tapi uang teceh untuk negeri ini bisa membuat terseret ke ranah hukum lho!...
Kok bisa?
#lier
https://m.eramuslim.com/oase-iman/nasib-uang-receh.htm
KEMBALI BELAJAR
Saat ini ada 20 murid dari berbagai sekolah di mulai SD hingga SMP. Sanggar PeDe sudah berdiri sejak Enam tahun. Selain BimBel sanggar Kak Abu mengajarkan Ngelenong, Tari Betawi melukis bahkan ngebolang.
Kak Abu berharap, lenong Betawi tetap bisa eksis dan tidak kalah pamor dengan seni dari luar negeri.
Alhamdulillah sanggar ini sudah mendapatkan bantuan buku dan rak dari sahabat dan ibu-ibu untuk melengkapi Perpustakaan. Meski baru 300 buku cerita tapi sudah membahagiakan anak-anak.
Semoga sanggar seperti ini ada di setiap RW.
#RtCerdasRamahAnak
Abumiftah-mendongeng.blogspot.com
Minggu, 23 Juli 2017
Rumahku Surgaku
Mari berkontribusi untuk Runahku Surgaku.Dengan memberlakukan jadwal piket akan lebih terlihat hasilnya.
Imgat..!!
Ini diilakukan semua anggota keluarga,ayah,ibu dan anak-anak jadwal tersebut di sesuaikan dengan kemampuan anak-anak.
Note ; saya sudah memberlakukan sejak 5 tahun silam hingga kini.
#RumahkuSurgaku
#RtCerdasRamahAnak
#SatuHatiCintaAlquran
#OneDayNoTv
Senin, 22 Mei 2017
TARI yapong di Rs Sari asih tangsel
, acara "Lomba Bayi Sehat di Rs sari asih Ciputat Tangsel" sangat terhibur.
.Ayo.kembangkan dan tumbuhkan anak indonesia dengan tari-tarian tradisional
Selasa, 16 Mei 2017
Lenong Bocah Kak Abu Dilarang Menyanyi Dikamar Mandi
Pada Acara Semarak Festival Islami di Desa Waru Jaya Parung Bogor.
Maka LENONG BOCAH PeDe "Dilarang Bernyanyi Di kamar Mandi" (Seno Gumira Adjidarma) akan berlanjut ke sekolah/lembaga sahabat.
Periode Mei-Agustus.
Keseruhan dan kelucuan ada di Lenong Bocah PeDe.
Berminat hub : Kak Abu
0817725321 atau 0812 1379 1326
#KakAbuPunyaKarya
#NgelenongNyook
Senin, 01 Mei 2017
Road show Dongeng Palembang
Ada sebuah tulisan yang menjelaskan: "Setiap Muslimin harus merasakan tanggungjawab untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsha maka harus ada tindakan nyata yang kita segera lakukan".
jazakumulloh buat tim knrp yg sudah bekerja siang malam utk membebaskan AlAqsho... semoga setiap lelah, dan
tadhiyyah kita dicatat sebagai amal jihad yg kelak bisa mempertemukan kita di surga firfausil a'la...
SELAMAT TINGGALWONG KITO GALO
Kamis, 27 April 2017
LENONG BOCAH (Dilarang Nyanyi Dikamar Mandi)
Ayooo...daftar dari sekarang (Periode :mei - Agustus 2017).Kami siap menghibur dimanapun Sahabat Berada..
Dongeng di Mall
Acara yg diselenggerakan Pemuda
Pemudi Tangerang (Pelita) ini mendapat sambut yang luar biasa oleh pengunjung, terlebih ketika Boneka Lucu bernyanyi.
Teman-teman Pas pulang ada ibu-ibu yg menghampiri ehhh...ternyata mau minta foto sama si memed imut.
Minggu, 09 April 2017
Roadshow Dongeng Samarinda
Jazakallah teman2 yang tak hemtinya berpacu waktu dlm .mengawal perjalanan ini yaitu ustdz purno ,kak Abdull Rachman, kak Sie Dwiky dan teman2 KNRP dan MDI yg saya hornati namun tak bisa saya sebutkan satu persatu.
Kita pasti cinta PALESTINA tapi kita juga cinta negeri Imdonesiai yg penuh warna warni budayanya.
SELAMAT TINGGAL SANGATA KALIMNTAN TIMUR..
#Iloveyoupalestine
#IloveYouIndonesia
Minggu, 12 Maret 2017
Anak Zaman Now, Tanggung Jawab Siapa ?
Senin, 06 Februari 2017
DONGENG PALESTINA BALIKPAPAN
ROADSHOW DONGENG PALESTINA BALIKPAPAN (2-5 Januari 2017), berakhir penuh kenangan.Ada tangis,tawa,ceria semuanya dibungkus untuk #SavePalestine. Alhamdulillah silaturahim 12 sekolah baik itu TK/TPA/SDIT maupun SMP favorit membuahkan hasil yg tidak mengecewakan puluhan juta mereka donasikan untuk anak dan pembangunan fisik sekolah,rumah dll di Paletina. Terima kasih Jazakallah Khairan Khatsiron kepada : Komite Rakyat Palestina Balikpapan yang mengamanahkan saya untuk kembali bercerita tentang anak Palestina..
Semoga kegiatan mendengarkan dongeng, bernyanyi, bermain bersama Ka Abu, menjadi motivasi anak/remaja untuk saling membantu sesama muslim.
Senin, 30 Januari 2017
Kedatangan Tamu kecil
Terlebih anak-anak hebat ini berlarian sambil membawa dadu besar.Dadu untuk apakah? Dadu untuk bermain ular tangga...weeiii....senangnya mereka.
Namun WAKTU memisahkan kita Jam 10.00 merekapun harus kembali ke sekolah, salah seorang gurunya sebelum pulang mengatakan kepada kami bahwa Program kunjungan ke Taman Baca ini karena dapat info dari seorang siswa yang tinggal disana."Insya Allah menjadi rutin kegiatan kami di sanggar kak abu,"senyum koord.program ini.
Akhirnya sebelum masuk ke angkutan kota merekapun mengucapkan salam perpisahan."Terimakasih kak abu...terima kasih umii.,."Sorak mereka.
Kami mengucapkan TERIMA KASIH kepada TK AISYIAH BOJONG INDAH PARUNG BOGOR atas kunjungan ke sanggar kecil kami.Insya kita bisa bertemu kembali dengan cerita yang lebih seruu.
Nah..
Jika ada sekolah yang ingin berkunjung ke Sanggar Pondok Dongeng Abu miftah Parung Bogor, boleh koh...
Teman-teman bisa
hub :
Umi Azmi -
+6281213791326
Kak Abu -
+62817725321
abumiftah-mendongeng.blogspot.com
#SatuHatiCintaAkquran
Minggu, 22 Januari 2017
Tawa Lepas Anak
Nah...ini yang dibuktikan Kak Abu dengan bonekanya “memed” yang menggelitik ketika bercerita dan selalu diwarnai dengan penuh gelak tawa lepas dan keceriaan. Mau bukti ???
#SatuHatiCintaAlquran
Roadshow Dongeng Batam
Satu hal Indahnya Berbagi dengan mendengarkan Dongeng/Kisah Islami bukan hanya sarana hiburan tapi wadah menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai spritual serta untuk memberikan terapi pada anak-anak yang mengalami masalah psikologis.
Jumat, 13 Januari 2017
200 buku hadiah tahun baru
Dan rasa syukur itu pula kami lakukan dengan berbagi kebahagiaan dgn merapihkan buku bersama-sama.Dari membuka isi kardus, stempel hingga merapihkan ke Rak Buku. Untuk itu Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pemimpin Penerbit BIPGramedia dan para jajarannya yg tidak kami sebutkan satu persatu serta donatur yang telah memberikan rak baru buat kami.
Semoga apa yg bapak/ibu/sahabat Donasikan menjadi amal mulia di surga.aamiin. Dan buku yg diberikan menjadi bekal anak-anak binaan kami agar selalu gemar membaca dan lebih mencintai buku. abumiftah-mendongeng.blogspot.com
CITA CINTA AKU DAN ANAK-ANAK ASUH
"Demi cintaku pada surga.
Ku titipkan sejuta asa dan kerinduan pada keluguanku.
Merah darah ini telah terbuang percuma bahkan tak terlihat.
Aku bukan pelajur waktu
juga bukan segenggam emas yang separuh aku dan harapan.
Tolong doakan agar aku bisa terbang dan menggapai matahari
Terjamah oleh se titik cinta pada sebuah asa
Yang pada akhirnya terkapar di makan usia "
SALAM PONDOK DONGENG ABU MIFTAH
----------@@@@-------------
MENDONGENG JANGAN "MALAS"
Mendongeng bukan sekadar bergaya tapi dibutuhkan kreativitas yang tinggi.wajar saja jika saya mendongeng selalu bercucuran air keringat.
Kreativitas yang tinggi berguna agar pendongeng ketika menyampaikan materi (bercerita). Anak-anak tidak berlarian bahkan tidak ngomong sendiri-sendiri. Jika terjadi dapat dikatakan pendongeng tersebut telah gagal total (GaTot).
Saat ini kejadian tersebut membuat guru-guru banyak yang tidak tertarik dengan mendongeng bahkan guru-guru di TK pun jarang sekali yang mau mendongeng. Selain takut GaTot alasan lainnya bermacam-macam. Dari kekurangan bahan cerita, tidak bisa berakting, kurang Pede, tidak mau menggerakan tubuh dan masih banyak lagi. ironisnya, ada juga yang beralasan ’malas’.
Kemalasan tersebut bisa jadi karena stamina tidak mendukung (Malas bergerak).Makanya kita harus banyak berlatih. Supaya kerja otak,fisik jadi prima dan kita tidak malas.
Mari kembali mendongeng. Teori sudah diluar kepala,tinggal kita harus banyak berlatih , seperti pernafasan, vokal, dan intonasi agar mendongengnya menarik dengan berbagai variasi suara-suara dan lagu-lagu.
Ingat.!!! Jika banyak berlatih pastinya segudang kelebihan dan kelemahan yang kita dapat.
*******@@@@*****
Mutiara Hati
ANAK, AMANAH ATAU UJIAN ?
SEBUAH kenyataan yang sering kali kita jumpai ialah tidaklah dua orang yang pernah mengenal berjumpa melainkan mereka akan bertanya berapa jumlah anak mereka sekarang.
Jarang sekali kita dapati mereka mengawali pembicaraan dari tema berapa banyak kekayaan mereka, berapa pula istrinya, atau yang lainnya. Ini mengisyaratkan bahwa anak di mata para orang tua adalah ibarat satu-satunya barang yang paling berharga yang ia miliki.
Ada hal yang penting sekali untuk diketahui dan sangat perlu direnungkan oleh para orangtua, bahwa lahirnya seorang anak bukan semata-mata guna menambah jumlah anggota keluarga, juga bukan semata-mata guna menambah kebahagiaan bapak dan ibu serta membahagiakan mereka.
Juga bukan sekedar memberikan harapan buat orangtua bahwa di hari esok apabila anak telah dewasa dapat membantu orangtua untuk mencari nafkah.
Akan tetapi, hadirnya seorang anak merupakan cambuk bagi orangtua khususnya, untuk berlomba-lomba berbuat yang paling baik bagi diri sendiri dan anaknya. Tentunya "baik" di sini adalah dalam penilaian Dzat Yang menciptakan dan menghadirkan buah hati tersebut di tengah-tengah keluarga.
Dengan demikian, anak tidak semata-mata kenikmatan rezeki dari Alloh untuk dinikmati, namun ia merupakan amanah dan tanggung jawab bagi orangtuanya. Bagaimana bisa begitu?
Tidak ada yang aneh dan samar dalam masalah ini bila kita kembali mentadabburi merenungi dan memahami firman Allah:
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS at-Taghabun: 15)
Bahkan dalam ayat tersebut Allah tidak sekedar membahasakan anak sebuah amanah, namun sebagai sebuah ujian. Yaitu, ujian apakah para orangtua berbuat baik pada anak tersebut, ataukah tidak. Hal ini mungkin perlu perenungan sejenak.
Sudahkah kita sebagai orangtua menyadarinya? Ini adalah pertanyaan pertama, sebelum kita bertanya apakah ia mendidik anak-anak dengan baik atau bahkan tidak memperhatikan mereka.
#SatuHatiCintaAlquran
----------@@@@@@---------
7 RAHASIA MENDIDIK ANAK
Oleh : Ustd.Farid Ahmad
1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.
2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.
3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.
4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.
5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.
6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.
7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.