Jumat, 22 Desember 2017

Dongeng Explorer is back 2018

Sahabat yang dirahmati Allah..

Program Explorer "Satu Hati Cinta Alquran", Alhamdulillah banyak diminati.

Siang ini kembali dapat kirimam wakaf Alquran, .Kali ini dari Solusi Muslim Aqency .agen Alquran dan bunda Ind Jak . Total wakaf Alquran 105 pcs siap didistribusikan program Dongeng Explorer "Satu Hati Cinta Alquran"

KINI sudah ada daerah yg sudah mulai mendaftar , diantaranya: Cisauk (Tangerang), Pemegasari (Parung) dan sekitarnya, Bogor Kota, Jakarta Selatan, Margonda, sawangan (Depok), Pandenglang.

TERNYATA  bamyak yang berharap *JANUARI HINGGA MARET 2018. JIKA ALLAH MENGIZINKAN Kak Abu SIAP...*

*AYO YANG LAIN silahkan...DAFTAR QUOTA TERBATAS*.

Program ini ..
1.edukasi ttg cinta Alquran melalui cerita islami

2 Serta BAGI-BAGI ALQURAN

*RAIH KESEMPATAN PROGRAM  GRATIS INI..*setiap tahunnya.

Syarat nya :
1.Sound yg bagus
2.Berikan piagam ucapan terima kasih utk program ini (laporan Aksi)
3. Alquran hanya utk anak atau orang tua yg  terketuk hatinya setiap hari membaca Alquran.
5. Jika lokasi jauh atau luar kota infak namun  tdk terikat nilainya.

Hub :
08177 25 321
0812 13: 791326

#kakAbuMendongeng
#SatuHatiCintaAlquran
#KisahTauladanNabi

Abumiftah-Mendongeng.blogspot.com

SEBUAH KISAH TENTANG CINTA

Ayah di dalam kamar, beberapa kali batuk².

"Cinta ayahmu kepadamu luar biasa, tetapi lebih banyak disimpan dalam hati karena kau perempuan", kata ibu.
Aku mendengarkan ibu dengan heran.

"Ketika kau melanjutkan kuliah ke Jakarta dan aku bersama ayahmu mengantarmu ke stasiun, kau dan aku saling berpelukan.
Ayahmu hanya memandang. Dia bilang juga ingin memelukmu, tapi sebagai laki² tak lazim memeluk anak perempuan di depan banyak orang, maka dia hanya menjabat tanganmu, lalu berdiri sampai kereta itu menghilang", kata ibu.

"Ibu memang sering menelponmu.
Tahukah kau, itu selalu ayahmu yg menyuruh dan mengingatkan.

Mengapa bukan ayahmu sendiri yg menelpon?
Dia bilang, "Suaraku tak selembut suaramu, anak kita harus menerima yg terbaik".

"Ketika kamu diwisuda, kami duduk di belakang.
Ketika kau ke panggung dan kuncir di togamu dipindahkan rektor, ayahmu mengajak ibu berdiri agar dapat melihatmu lebih jelas.
"Alangkah cantiknya anak kita ya bu," kata ayahmu sambil menyeka air matanya.

Mendengar cerita ibu di ruang tamu, dadaku sesak, mungkin karena haru atau rasa bersalah.

Jujur saja selama ini kepada ibu aku lebih dekat dan perhatianku lebih besar. Sekarang tergambar kembali kasih sayang ayah kepadaku. Aku teringat ketika naik kelas 2 SMP aku minta dibelikan tas. Ibu bilang ayah belum punya uang.

Tetapi sore itu ayah pulang membawa tas yg kuminta.
Ibu heran. "Tidak jadi ke dokter?" tanya ibu. "Kapan² saja.
Nanti minum jahe hangat, batuk akan hilang sendiri"
Kata ayah.

Rupanya biaya ke dokter, uangnya untuk membeli tasku, membeli kegembiraan hatiku, dengan mengorbankan kesehatannya.

"Dulu setelah prosesi akad nikahmu selesai, ayahmu bergegas masuk kamar.
Kau tahu apa yg dilakukan?" tanya ibu.

Aku menggeleng. "Ayahmu sujud syukur sambil berdoa untukmu.
Air matanya membasahi sajadah.

Dia mohon agar Allah melimpahkan kebahagiaan dalam hidupmu.
Sekiranya kau dilimpahi kenikmatan, dia mohon tidak membuatmu lupa zikir kepada-Nya.

Sekiranya diberi cobaan, mohon cobaan itu adalah cara Tuhan meningkatkan kualitas hidupmu.

Lama sekali dia sujud sambil terisak.
Ibu mengingatkan banyak tamu menunggu.
Dia lalu keluar dengan senyuman tanpa ada bekas air di pelupuk matanya".

Mendengar semua itu, air mataku tak tertahan lagi, tumpah membasahi pipi.

Dari kamar terdengar ayah batuk lagi.
Aku bergegas menemui ayah sambil membersihkan air mata.

"Kau habis menangis?"
Ayah menatapku melihat sisa air di mataku.
"Oh, tidak ayah!" aku tertawa renyah.
Ku pijit betisnya lalu pundaknya. 
"Pijitanmu enak sekali seperti ibumu", katanya sambil tersenyum.

Aku tahu, meski sakit, ayah tetap ingin menyenangkan hatiku dengan pujian.

Itulah pertama kali aku memijit ayah.
Aku melihat betapa gembira wajah ayah. Aku terharu.

"Besok suamiku menyusulku, ambil cuti seminggu seperti aku.
Nanti sore ayah kuantar ke dokter", kataku. Ayah menolak. "Ini hanya batuk ringan, nanti akan sembuh sendiri".

"Harus ke dokter, aku pulang memang ingin membawa ayah ke dokter, mohon jangan tolak keinginanku", kataku berbohong.

Ayah terdiam. Sebenarnya aku pulang hanya ingin berlibur, bukan ke dokter.

Tapi aku berbohong agar ayah mau kubawa ke dokter.
Aku bawa ayah ke dokter spesialis.

Ayah protes lagi, dia minta dokter umum yg lebih murah. Aku hanya tersenyum.

Hasil pemeriksaan ayah harus masuk rumah sakit hari itu juga.
Aku bawa ke rumah sakit terbaik di kotaku.

Ibu bertanya setengah protes. "Dari mana biayanya?".
Aku tersenyum.
"Aku yg menanggung seluruhnya bu.
Sejak muda ayah sudah bekerja keras mencari uang untukku.

Kini saatnya aku mencari uang untuk ayah.
Aku bisa! Aku bisa bu!". 

Kepada dokter aku berbisik; "Tolong lakukan yg terbaik untuk ayahku dok, jangan pertimbangkan biaya", kataku. Dokter tersenyum.

Ketika ayah sudah di rumah dan aku pamit pulang, aku tidak menyalami, tetapi merangkul dengan erat untuk membayar keinginannya di stasiun dulu.
"Seringlah ayah menelponku, jangan hanya ibu", kataku.
Ibu mengedipkan mata sambil tersenyum.

Dalam perjalanan pulang, aku berfikir, berapa banyak anak yg tidak paham dengan ayahnya sendiri seperti aku.

Selama ini aku tidak paham betapa besar cinta ayah kepadaku.

Hari² berikutnya aku selalu berdoa :
"Rabbighfir lii wa li waalidayya warhamhuma kama rabbayaani shagiira".

Namun kini dengan perasaan berbeda.
Terbayang ketika ayah bersujud pada hari pernikahanku sampai sajadahnya basah dengan air mata...betapa besar cinta kasih seorang ayah Tidaklah jauh berbeda dgn cinta kasih seorang ibu.

Semoga Allah masih memberikan waktu yg cukup, untuk aku bisa lbh lama lagi memijit kaki ayah, memeluk dan menumpahkan cintaku pada Ayah. Spt cintaku pada Ibu....aamiin..

Rabbighfir lii wa li waalidayya warhamhuma kama rabbayaani shagiira...

Ya Allah ampunilah dosaku juga dosa orangtuaku, jagalah mereka seperti mereka merawatku di waktu kecil...

Aamiin ya Robbalalaamiin

*Kasih Ayah dan Ibu kepada anak² nya sama, hanya berbeda dalam penyampaian nya*

*_#Share Motivation Anak Impian_*

*Kasih ibu sepanjang jalan Kasih ayah jangan di lupakan*

SELAMAT HARI IBU 😍💐

Minggu, 03 Desember 2017

KU GENGGAM PALESTINAKU"


(Cerita Patriot anak penghafal alquran)

Oleh : Kak Abu (Pencerita)

" Setiap bayi dilahirkan dalam keadaa fitrah (Mengetahui agama dan tuhan yang benar). Maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.

Sabda: Rasulullah Saw"

Pagi masih merangkak. Adzan Subuh sudah terdengar di Negeri Para Nabi Palestina, seorang pria  berbaju koko putih akan berangkat menjemput panggilan Allah untuk menjalankan sholat subuh di masjid yang tak jauh dari pengungsian. Anak Laki satu-satunya sudah terbangun, Salman namannya. Ibunda merasa bangga karena Salman yang berumur 9 tahun sudah terbiasa bangun ketika mendengarkan azan. Sedangkan adiknya Nadia 6 tahun masih tertidur.

Meski terkadang jalan becek, namun tak menyurutkan langkah kedua anak manusia tersebut menuju Masjid. Dengan semangatnya mengarungi kehidupan, Ayah Salman, bukan seorang pria yang berpendidikan tinggi. Sekolah Dasar (SD) saja tidak tamat tapi ia bisa mengajari mendidik anak ala Rasulullah. Sebenarnya dari kerut di dahinya tergambarkan beban berat yang harus dipikul, karena rumahnya sudah hancur atas kekejaman Israel namun buruh tani ini berharap dalam membentuk keluarga Samara tetap harus di yakini meski harus rela berkorban memegang senjata.

Haripun berganti, buah cinta bersama Istrinya Aminah, Salman tumbuh layaknya anak-anak lain. Kebanyakan orang menyebutkan, Salman Sehat, dan menggemaskan. Saat itu Palestina porak poranda, pasukan Israei menggempur habis-habisan. Memasuki musim sekolah Salman yang hobi main bola ini, tidak pernah lepas dengan sepeda tuanya. Sepeda tua inilah saksi sejarah kejamnya zionis IsraeI, ia pernah menangis, dan berlari menuju gurunya karena mengingat teman-temannya banyak yang tewas disekolah ketika itu.

***

Bersama ke- 5 sahabatnya, Azmi, Miftah, Raihan dan Adam serta Amar, Salman selalu saja merepotkan orang di pengungsian. Hampir tiap hari ia pulang lewat Asyar. Apa yang ia lakukan?. Salman, harus "ngindik- ngindik", lewat jalan belakang tenda, namun ibunya, selalu berteriak. "Ayah Salman lewat belakang". Sang Ayah yang sejak tadi memotong kayu, beranjak lari, dan menangkap serta membawa Salman kecil ke kamar mandi. Setiap guyuran membasahi kepala hingga tubuhnya, Bocah kecil hanya diam membisu bahkan jika kesalahan terus berulang, tak segan sang ayah menyelupkan ke bak mandi. Sambil mengguyur air, ia berseru,"Kamu harus banyak belajar Guru ngaji untuk tidak nakal lagi ! paham kamu,"ucap Ayah yang selalu patuh pada ajaran Islam. Bagi sang ayah, hukuman ini diberlakukan, agar ia jera. Jika terjadi demikian Ibunya hanya bisa menangis. Sebenarnya apa yang dilakukan Salman ? Ia, biasanya bersama-sama kawan-kawan berlari menghalangi tank-tank dan mobil perang pasukan Israel sambil berteriak, "Israel hancurkan, Palestina selamatkan, Allahu Akbar !!!!," ucapnya lantang sambil melempar batu ke mesin baja tersebut. Ini yang membuat orang tua takut, karena takutnya pasukan Israel yang tak pandang bulu nanti makin geram.

Walau demikian Salman kecil tak lupa meninggalkan sholat 5 waktu dan mengaji. Layaknya orang tua, sang Ayah, tidak memanjakan dan tidak memaksakan kemauannya. Buktinya ketika sang Ayah berbelanja ke pasar, Salman kecil selalu ikut. Tujuan hanya satu, kepengin tahu apa yang dilakukan Ayahnya di pasar. Dengan sepeda ontel yang dibelakangnya ,Sang Ayah harus bergonceng dengan Salman kecil, kota Gaza. Tekad Ayahnya hanya satu ia harus menjadi pemimpin yang dilakukana Rasulullah.

"Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, lantaran Allah telah melebihkan sebgaian dari mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan karena (laki-laki) menafkahkan sebagian  dari harta mereka".(QS.An-nisa 4-34)

 *****

Senja mulai redup. Di tengah lalu lalang barisan Tentara Palestina, terdengar seorang wanita yang lembut, penyabar, dan tegar sedang mempersiapkan bekal anak-anaknya. Sesekali ia merapikan kerudungnya yang mulai usang. Tanpa sedikitpun ia merasakan kebisingan pasukan tentara yang hilir mudik. Harapannya hanya satu, agar anak-anaknya di pengungsian harus tetap sekolah.

Sudah banyak orang yang mengenal sosok Ibu Aminah. Ia adalah sosok Ibu yang sabar, ia adalah guru ngaji. Meski demikian, beliau lebih suka dipanggil "Ibu" dibanding sebutan "Ustadzah". Untuk urusan baju ia lebih suka memakai baju muslim panjang hitam ketibang kaos. Pengajian ini biasanya sengaja dibuat usai magrib, agar semua anak-anak tidak wara wiri di malam hari di pengungsian.

Pagi tiba. Salman kecil, bersiap sekolah. Ibunya bersiap membantu kebutuhan anak-anaknya. Dengan alas kaki, celana panjang usang dan kemeja pendek, ia berjalan kaki, menghampiri satu persatu teman sekolahnya. Dalam perjalanan menuju sekolah darurat yang dibuat relawan-relawan yang terletak 3 Km. Ayah ibunya ternyata juga bersiap-siap. Kedua berpesan sepulang sekolah harus memberikan makan kambing di bukit yang tidak jauh dari pengungsian dan mengambil susunya lalu di jual ke pasar. Dibandingkan teman sebayanya, Salman Kecil sebenarnya anak yang manut dan soleh. Ini terbukti dengan latar belakang pola asuh orang tua yang terbuka dan membekali pendidikan agama membuat ia terbiasa dengan kemandiriannya. Memang sang Ayah, sangat komitmen menerapkan ajaran agama. Ini akibat konflik Palestina dan Israel yang tak gunjung selesai, akibatnya  membuat karakter sang Ayah memiliki kesadaran tinggi terhadap kondisi sosial dan ekonomi keluarga. Buntut kesadaran itu, Ayahnya dengan mudah mempengaruhi warga untuk membangun kebersamaan untuk menghancurkan Israel.

Usai sekolah Salman tak pulang ke pengngusian. Namun bagi anak-anak Palestina membantu orang tua memang sudah fitrahnya mereka, selain dijadikan untuk pembelajaran ada satu hal yang menarik baginya, yaitu beramai-ramai menuju tempat kandang kambing sambil bermain-main. Mereka adalah pengembala setia, kesempatan itu langsung diraihnya mereka sambil bermain layang-layang. Sebenarnya Ibu Salman sangat meragukan kemahiran Salman kecil, karena beberapa kali, Salman sempat terjatuh menaiki pohon jambu di dekat bukit, ia menangis dan berteriak sejadi-jadinya. Seisi rumah dibuat kalut, ternyata Salman kecil sempet patah tangannya. Kali ini ibunya hanya bisa meyakinkan agar Salman kecil untuk berhati-hati.


***

Gaza semakin redup. Pasukan Israel tak henti-hentinya hilir mudik diatas bukit. Bersama kawan-kawannya, secara perlahan, dia mulai merasakan gelisah. Satu persatu kawannya memandang satu sama lainnya. Bagi Salman ini adalah permainan yang menegangkan. Berkat rasa pedulinya, Salman berhasil membuat hati teman-temannya tenang. Satu persatu mereka memegang kambingnya.. "Sudah kumpul semua, kita harus siap-siap sewaktu-waktu Israel menggempur kita,"sarannya sambil berteduh disebuah pohon.

Wusss..wuss….jgerr..jgerr…, tiba-tiba bom mendarat di perbukitan dan rumah penduduk yang tak jauh dari sana. Salman kecil, berlari. Satu persatu temannya mencari tempat perlindungan. Ternyata Pasukan Palestinapun membalas, hingga terjadi gencat senjata. Langit menjadi gelap, dentuman bom dan timah panas berhamburan. Membuat warga sipil lari berhamburan. Bruuk……seorang tentara Palestina terjatuh, kaki kanannya terkena timah panas, ia terseok-seok bangkit dan berdiri. Lalu Salman tak tinggal diam, dibawahnya tentara tersebut memasuki gua, dan tiba di tengah gua ia terjatuh. Tentara berdiri, namun tidak mampu, Salman pun bergegas mencari pertolongan. "Ayo kawan-kawan ada tentara terjatuh…,"ujarnya resah. Tentara tersebut nafasnya tersengal-sengal. Gua yang tadinya sunyi kini menjadi gaduh, akhirnya berujung musibah.

Guapun berduka. Sang tentara pingsan. ia hanya bisa berbaring. Salman dan kawan-kawannya sempat memijit dan mengurut tapi tidak ada perkembangan yang signifikan. Tadinya ia ragu, untuk membasahi muka tentara dengan susu, karena susu ini adalah sumber penghasilan kedua orangtuanya. Byurrr…byur….susupun membasahi muka sang tentara, iapun tersentak bangun. "Air..air…,"pintanya. Salman memberikan air susu. Salman bersama-sama temannya bahagia ia sudah sadar. Dengan sigap ia memberikan susu untuk diminum. Kini Salman bingung karena harus bicara apa kepada kedua orangtuanya karena susu sudah habis.


***

Dentuman sudah  mulai tak terdengar. Mobil Ambulance bergegas melunjur cepat di perbukitan. Salman, dengan tegas langsung menghentikan mobil. "Pak di gua ada tentara yang terluka,"ucapnya tertatih-tatih. Seorang perawat dan rekannya langsung bergegas, Sesampai di gua, perawat langsung menangani. Setelah diperiksa dan  memberikan infus ia langsung membawa ke Rs, Darurat yang terdekat  "Terima kasih dik, kalau tidak cepat,  ia tak tertolong,"pilu dokter.

Salman dan teman-temannya berpisah. Sepeda bututnya sudah hancur kemakan bom tadi. Ia berlari-lari  cepat menuju pengungsian. Tidak seperti biasanya warga ramai. Tak ada tanda-tanda apapun yang ada dibenaknya. Ia pun bertemu dan memeluk Ayahnya. Dalam dekapan Ayahnya Salman, mengatakan bahwa susunya sudah habis diberikan tentara  Palestina. Ayah hanya diam, adiknya Nadia hanya sibuk bermain. Ayah melepas pelukan Salman, "Ibu dimana Ayah," curiga Salman. Untungnya sang Ayah masih punya rasa senyum namun paras Salman kecil masih terlihat pucat. Nafasnya sudah tak teratur. Sang ayah masih teringat beberapa minggu lalu ketika Ibunya menanyakan cita-cita Salman,"Nanti aku akan menjadi Penghafal Alquran, bu,"kenangnya. "Ibumu sudah mendahului kita Salman. Ia tewas ketika sedang mencuci pakaian di sungai. "Ternyata Allah sangat sayang sama Ibu,"tambah Ayah. Salman bukan hanya kaget. Ia berlari ke areal tanah luas sekitar pengungsian sambil mengatakan "Israel kejam, Israel laknatullah, kali ini kalian telah membunuh ibuku,"ucapnya garang.

Kini keluarga Salman menyadari akan musibah tersebut. Ada satu hal yang dipelajari oleh keluarga ini yaitu tentang cobaan dan mengingat Allah Swt.

***

Sebenarnya Salman, tidak mengetahui kegalauan Ayahnya. Sejak Ibunya meninggal, Ayahnya harus berjibaku mencari kebutuhan hidup, walau ada keringanan biaya dari para lembaga kemanusian untuk sekolah, berobat namun Allah swt, memilih jalan dan agar Salman tetap menjadi anak soleh penghafal Alquran bukan lainnya.

Kini Salman kecil sudah tahu apa yang harus dilakukan agar Ayah bahagia. Ibunya, meninggalkannya ketika ia berusia 9 tahun. Hatinya sempat terpukul, tapi ia tak mau berlarut-larut, karena ia menyadari masa depan itu masih ada. Salman masih ingat nasehat ibunya yang bukan tipikal memaksakan kehendaknya dalam mendidik semua anak-anaknya. Baginya apa saja yang dilakukan anak-anaknya, asal positif dan masih dalam koridor islam, ia selalu mendukung dengan segenap kemampuannya.

Sejak mengenyam pendidikan di Sekolah darurat banyak yang didapat dari para guru relawan makna kehidupan. Salman sangat bersyukur sekali. Sebab, dengan dukungan ibu dan kakaknya, ia mampu lebih cepat berinovasi, dan mampu berkembang dengan menunjukkan talentanya.

Kini Salman sudah remaja, begitu mempercayai amanah kedua orang tuanya yang masih meraung ditelinganya. Ayah memang sang cahaya, ia selalu menyinari hati anak-anaknya dan Istrinya.  Sedangkan sang ibu lemah lembutnya tak akan pernah lelah diujung waktu. Kini salman menjadi anak yang soleh, ia bisa mandiri dan tegar layaknya seorang pria. Salman remaja, merasa matang sebelum waktunya karena tempaan dari kedua orang tuanya. Terkadang ia berpikir apakah harapan mengapai

cita-cita masih ada?



***

Bahkan ketika ulang tahun ibunya, Predikat anak pandai berada dipundaknya. Ia sungguh bersyukur memiliki seorang ibu dan Ayah, sehingga pemicu kekuatan dan dalam menggapai impian dan cita-cita. "Ayah ini kado untuk Ayah. Hari ini ulang tahun Ibu,"senyumnya.

Ayahnyapun membuka kado kecil itu, Ia sempat kaget karena kalung ini adalah kalung pemberian Ayah untuk Ibu ketika walimatul ursy. Ayah menatap Salman. "Ayah, Ibu yang memberikan aku ketika aku kecil dan menyuruh menjaganya, katanya boleh kamu jual ketika kamu kuliah,"jelas Salman tersenyum. "Dan aku tak akan pernah menjual Ayah karena aku tahu sewaktu-waktu Ayah membutuhkan,"senyumnya kembali. Ayahnya memeluknya."Kita tak akan pernah menjual kalung ini Salman hingga Palestina terkubur di makan usia. Salman, Nadia adalah buah cinta Ayah,"tangis haru Ayah. Tekad bulat mengejar impian, keluarga Salman sangat menyangi keberadaannya negeri Palestina. Mereka bertekat menggenggam Palestina hingga ajal menjemput.

Sampai kini tempat pengungsian masih seperti dulu, basah, panas serta dingin ketika musimnya. Namun dari luar jendela sudah banyak para anak-anak yang hilir mudik, bermain, duduk sambil menghapal atau muraja'ahnya Alquran.

Semua tergambarkan dilingkungan sekitar, seperti anak-anak yang tiap tahunnya di wisuda karena menghafal 30 jus. Kekompokan dan kesatuan membuat Palestina tetap hidup. Dalam situasi dan kondisi sosial masyarakat, Palestina negeri suci umat Islam setelah Mekah dan Madinah, terasa betul denyut kehidupan islami yang berada ditengah himpitan pasukan Israel. Palestina selalu berharap semua umat Islam harus memperjuangkan negeri yang tak akan punah. Ini bukan hanya kejahatan aqidah tapi kejahatan kemanusian.


Parung, 6 Desember 2013



Jumat, 24 November 2017

4 TAHUN ONE DAY NO TV

Uppss....

Tak terasa Program One Day No TV  sudah Kak Abu  kampanyekan sejak tahun 2013. Uji materinya dimulai.dari keluarga saya sendiri.
Sampai saat ini Progran  One Day NoTV tetap kami pakai hingga anak-anak kami dewasa.

TERBUKTI !!
Sudah banyak yg mencoba PROGRAM ONE DAY NO TV program sederhana untuk kebersamaan, keharmonisan dan cinta keluarga yg  lebih baik.

Keluarga Cerdas Keluarga Yang bukan hanya Cinta Alquran tapi keluarga yang mau berbagi peduli, kebersamaan dan menyenangkan.

Instagram:
@dongengabumiftah

FaceBook:
Abu miftah Maulana

Abumiftah-mendongeng.blogspot.com

Minggu, 12 November 2017

YOMART DAN DONGENG

12 Nopember 2017 menjadi hari bahagia anak-anak Cipanas, Cianjur, Bogor. Paginya mereka bergegas bersama orangtuanya, mencari tempat yang nyaman untuk lomba mewarnai, setelah itu dilanjutkan penampilan dongeng kak Abu yang bercerita tentang perjuangan seekor kelinci membantu temannya si Sapi yg terjepit diantara dua pohon di sawah.

Acara yang dihadiri 40 anak-anak dari berbagai usia ini bekerja sama antara Syiar Media (EO) dan Yomart Cipanas, Cianjur,Bogor. Di saat pembukaan Bapak Yunus selaku ketua.EO, menjelaskan," Acara ini kami buat guna mencari anak-anak berbakat dan menumbuhkan sifat kepahlawanan,"ujarnya pada para orangtua yg mendampingi.anak-anaknya.

Selasa, 26 September 2017

PELATIHAN GURU DI INDRAMAYU

Guru masih menempati kedudukan yang terhormat di mata masyarakat. Guru dapat dihormati, dipercaya oleh masyarakat karena dapat mendidik dan membentuk kepribadian anak didik mereka dengan baik. Salah satu caranya dengan  tulus dan ikhlas mampu bercerita (mendongeng) dengan  baik kepada anak didiknya.

Bersama  Mdi Dongeng Edukasi dalam Pelatihan serta galang dana Palestina utk 100 guru paud/tk di desa patrol indramayu.

Jumat, 15 September 2017

ROAD SHOW PADANG UNTUK ROHINGYA

Alhamdulilah,  Kak Abu   Hari ini  menuntaskan aksinya di 5 sekolah Padang.Aksi yang dimulai Kamis lalu (14 September 2017), membuahkan hasil berupa : Dongeng Edukasi tentang Rohingya,   telapak tangan cinta dgn kain putih dan pengalangan dana.

Belum cukup untuk aksi di Padang, Insya Allah pekan depan terus berbagi ditempat yg lain.

Semoga Apa yang Kami berikan  akan menjadi amal jariyah dan mendapatkan imbalan pahala yang setimpal.

Terima kasih Dongeng Ceria, Bekasi dan Dompet Dhuafa yang mengamanahkan saya untuk aksi kemanusian ini.

#TelapakTanganCintaUntukRohingya
#ForumLintasKomunitasPendongengNasional

Jumat, 08 September 2017

UNTUK ROHINGYA

Ternyata begitu banyak saudara2 kita yg peduli pada Aksi kemanusiaan ini. Hari ini awalnya targetnya 1 tempat ternyata bergulir waktu justru bertambah menjadi 2 empat. 

Terima kasih Paud Ceria Waru Jaya Bogor yg sudah peduli pada gerakan kami. 25
anak-anak sudah mencap tangan sucinya utk rohingya dan juga terima kasih banyak Sekolah Sahabat Alam Cidokom Parung yg juga berpartisipasi mengecap 70 tangan suci anak-anak didiknya dikain putih kami.

Insya Allah amanah kain ini akan kami bawa ke PBB sebagai bukti cinta tulus  anak-anak Indonesia kepada rohingya.

#telapaktangancintauntukrohingya

*Forum Lintas Komunitas Dongeng Indonesia*

Rabu, 30 Agustus 2017

STOP BULLYING


Doni anak manja. Ia kini kelas 4 SD tapi kelakuannya membuat kedua orangtuanya gelisah, krna  jika ia meminta apapun kepada kedua orangtua, ia selalu memaksa bahkan selalu berteriak.

Hari ini adalah hari minggu. Doni disuruh ibu utk mengantarkan baju  kerumah nenenya yg tak jauh dari rumahnya. Ia punya ide, ia akan mengantarkan kue jika diberi upah.Ibunyapun sepakat.  Dengan riang gembira Doni bergegas memenuhi amanah ibunya.

Dijalan ia bertemu dengan temannya Dodo. Dodo yg berbadan subur (Gemuk) selalu menjadi bulan-bulanan Doni. Ketika itu Dodo sedang bermain sepeda.Donipun tak segan menyegat Dodo utk meminjam sepedanya." Kalau kamu ga ngasih aku teriak nih," gertak Doni. Dodo pastinya tak memberi krna ini adalah sepeda barunya. Donipun berteriak keras.."do.do....pelit.dodo..gendut...lihat oiiii...teman-teman ada anak gendut,"teriak Doni.Akhirnya dgn terpaksa Dodo memberikannya.Dodo menangis pilu sedangkan Doni meluncur cepat sepeda Dodo.

Ketika Doni sedang menikmati keceriaan.ia berhenti sejenak karena bertemu dengan Dina yang sedang membawa gorengan..Lagi-lagi ia mengejek Dina yg tak mau memberi makanannya. Teman-teman Dina adalah anak disabilitas ( kakinya kanan pincang).Doni tak pandang bulu, ia segera merebut sambil berteriak".Ehhhh...ada anak pincang...jalannya seperti kura-kura," teriak Doni. Dina menangis pilu.

Dengan senang hati ia bergegas pergi dan menepi utk menghabiskan  gorengan tersebut.

Sesampai dirumah nenenya. Tenggorokan Doni terasa gatal.ia berusaha mengucapkan salam namun suaranya menjadi parau.ia mencoba lebih keras suaranya semakin parau.Ia pun mengetuk pintu. Sang Nenek membuka pintu.Doni memberikan titipan baju nenenya.Nene bingung karena Doni tak bisa bicara seperti biasanya.Sang Nene menelpon ibu Doni.Dan Doni akhirnya dibawa ke Rs. Doni akhirnya terpaksa dirawat di Rs urk memulihkan suaranya.Doni menangis.Dengan seutas kertas ia menulis utk ibunya bahwa ia selama ini suka membully teman-temannya trutama Dodo dan Dina. Ayah dan ibu memeluk bahagia karena Doni mau mengakui kesalahannya.

*ini bisa dikembangkan sendiri*

Dongeng bully
Karya : kak abu

Minggu, 20 Agustus 2017

BUAH KEBAIKKAN DONI

 Doni adalah anak miskin yg rajin membantu kedua orang tua.Ibunya pedagang sayur sedangkan ayah sudah lama sakit keras.Ia mempunyai cita2 menjadi Prof.habibie ahli pesawat terbang. Setiap pagi ia  trlambat kesekolah krna harus membantu  membawa dagangan ibunya ke pasar. Setelah itu  ia harus berlari-lari secepatnya utk kesekolah.

Pagj itu hari kemerdekaan.Namun  Di hari  kemerdekaaan ia tak datang kesekolah krna di rumah ia  harus  berjualan es  ditengah teman2nya yg berjuang utk lomba.

Ketika ia sedang berjualan ia diejek teman2nya, namun ia tak menghiraukan. Seorang bpk yg tak lain gurunya menghampirinya dan mengajak utk daftar lomba lari bsk., hadiahnya lumayan. Tapi ia  menolak krna  tak punya uang utk bayar lomba.Tapi bpk tersebut yg akan membayarnya.

Esok harinya ia berpamitan kepada ayah dan ibunya utk ikut lomba. Baginya ber lari adalah makan sehari2 utk sampai kesekolah.

.Ketika sedang lomba ia bertemu teman2nya yang mengejeknya. Berbagai rintangan bisa ia lalui hingga sepatu satu2nya rusak. ketika sampai mendekati finis,  salah satu teman yg membullynya bernama Rijal jatuh tersungkur, patah kakinya.Doni yg berada baris kedua melaju kebarisan pertama namun ia merasa iba lalu balik badan membantu temannya yg sakit.

Doni dan rijal yg terjatuh memang tidak juara.Namun hati DONI  hanya satu yaitu Allah dan Allah...

ALLAH  pasti tahu apa yang umat lakukan utk kebaikan pada hari itu.

Berapa bulan kemudian teman2nya yg membully (rijal cs) bersama panitia lomba datang kerumahnya, tapi saat.itu ia tak.dirumah krna ayahnya  masuk RS..Ibunyalah yg akhirnya  mengajak teman2 dan panitia tersebut utk Ke RS.Doni sangat bahagia karena Allah benar2 membalas kebaikan dengan memberikan beasiswa SD hingga SMA.Ini adalah hadiah hari kemeedekaanku sesungguhnya" senyumnya, sambil memeluk ayahnya.


*ini bisa dikembangkan sendiri*

Dongeng kemerdekaan
Karya : kak abu

BERBAGI ILMU MENDONGENG

Berbagi ilmu mendongeng tidak perlu susah -susah di jalan Car Free Day Sudirmanpun.is oke..

Super Sun Day Inews Tv

Saksikan video ini


https://youtu.be/Nl6PdnFfS2g

 https://youtu.be/xTpj55R_F_0

https://youtu.be/DJCfUx9N90Y

Selasa, 08 Agustus 2017

KEMBALI DONGENG KE LAMPUNG

Jangan remehkan kekuatan uang receh begitu kira2 intisari artikel ini. Artikel ini Kak Abu miftah  buat sudah 9 tahun lalu dan  masuk dalam buku  "menembus batas logika" penerbit era muslim.

Uang receh mungkin dari nilainya sering dianggap sebelah mata, padahal kalau uang ini terkumpul untuk #FreeAlAqsa atau #SavePalestine menjadi satu nilai yang penuh kemulian.

Tapi uang teceh untuk negeri ini bisa  membuat  terseret ke ranah hukum lho!...
Kok bisa?

#lier
https://m.eramuslim.com/oase-iman/nasib-uang-receh.htm

KEMBALI BELAJAR

Sanggar Pondok Dongeng (PeDe) Abu miftah Parung, mulai melakukan aktifitas belajar. Aktifitas ini berlangsung pagi hingga malam hari dan terbuka untuk anak-anak hingga remaja. Meski mereka belajar tidak diminta bayaran khusus,yang terpenting, mereka mau belajar dengan sungguh-sungguh.Bagi Kak Abu ilmu itu tidak bisa dijual.

 Saat ini ada 20 murid dari berbagai sekolah di mulai SD hingga SMP. Sanggar  PeDe sudah berdiri sejak Enam tahun. Selain BimBel sanggar Kak Abu mengajarkan Ngelenong, Tari Betawi melukis bahkan ngebolang.

Kak Abu berharap, lenong Betawi tetap bisa eksis dan tidak kalah pamor dengan seni dari luar negeri.

Alhamdulillah sanggar ini sudah mendapatkan bantuan buku dan rak dari sahabat dan ibu-ibu  untuk melengkapi Perpustakaan. Meski baru 300 buku cerita tapi sudah membahagiakan anak-anak.

 Semoga sanggar seperti ini  ada di setiap RW.

#RtCerdasRamahAnak

Abumiftah-mendongeng.blogspot.com

Minggu, 23 Juli 2017

Rumahku Surgaku

Allah Swt dan malaikat, sangat sayang pada umatnya jika di dalam rumah selalu dijaga kebersihkannya. Rumah yang baik bukan hanya bersih di dalamnya juga bersih hati penghuninya.Apalagi dilantunkan ayat-ayat suci Alquran. .

Mari berkontribusi untuk Runahku Surgaku.Dengan memberlakukan jadwal piket akan lebih terlihat hasilnya.

Imgat..!!
Ini diilakukan  semua anggota keluarga,ayah,ibu dan anak-anak jadwal tersebut di sesuaikan dengan kemampuan anak-anak.

Note ; saya sudah memberlakukan sejak 5 tahun silam hingga kini.

#RumahkuSurgaku
#RtCerdasRamahAnak
#SatuHatiCintaAlquran
#OneDayNoTv

Senin, 22 Mei 2017

TARI yapong di Rs Sari asih tangsel

Selasa 23 Mei 2017 Alhamdulilah,  bersama anak2 sanggar Pondok Dongeng Abu miftah  yg nenyajikan tari yapong (betawi).
, acara "Lomba Bayi Sehat di Rs sari asih Ciputat Tangsel"  sangat  terhibur. 

Acara yg disponsori dinas kesehatan TangSel ini dihadiri warga dan pejabat dinas kesehatan setempat.

.Ayo.kembangkan dan tumbuhkan anak indonesia dengan tari-tarian tradisional

Selasa, 16 Mei 2017

Lenong Bocah Kak Abu Dilarang Menyanyi Dikamar Mandi

SETELAH SUKSES PEMENTASAN PERDANA
Pada Acara Semarak Festival Islami di Desa Waru Jaya Parung Bogor.

Maka LENONG BOCAH PeDe "Dilarang Bernyanyi Di kamar Mandi" (Seno Gumira Adjidarma) akan berlanjut ke sekolah/lembaga sahabat.

Periode Mei-Agustus.
Keseruhan dan kelucuan ada di Lenong Bocah  PeDe.

Berminat hub : Kak Abu
0817725321 atau 0812 1379 1326

#KakAbuPunyaKarya
#NgelenongNyook

Senin, 01 Mei 2017

Road show Dongeng Palembang

Alhamdulillah usai sudah roadshow dongeng ke palestinaan di Sumatra Selatan (Palembang) 27 April-2 Mei 2017. Semoga ada ibra yang didapat dari cerita negeri suci umat islam ini.

 Ada sebuah tulisan yang menjelaskan: "Setiap Muslimin harus merasakan tanggungjawab untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsha maka harus ada tindakan nyata yang kita segera lakukan". 

jazakumulloh buat tim knrp yg sudah bekerja siang malam utk membebaskan AlAqsho... semoga setiap lelah, dan
tadhiyyah kita dicatat sebagai amal jihad yg kelak bisa mempertemukan kita di surga firfausil a'la...

 SELAMAT TINGGALWONG KITO GALO

Kamis, 27 April 2017

LENONG BOCAH (Dilarang Nyanyi Dikamar Mandi)


Ayooo...daftar dari sekarang (Periode :mei - Agustus 2017).Kami siap menghibur dimanapun Sahabat Berada..

#AnakCerdasPunyaKarya
#KakAbuNgelenong

Dongeng di Mall

Ternyata mendongeng itu bisa dimana saja, selasa 24 April 2017, kak diundang di Tangerang City Mall, untuk membahagiakan anak 100 yatim dan dhuafa.

Acara yg diselenggerakan Pemuda
Pemudi Tangerang (Pelita) ini mendapat sambut yang luar biasa oleh pengunjung, terlebih ketika Boneka Lucu bernyanyi.
Teman-teman Pas pulang ada ibu-ibu yg menghampiri ehhh...ternyata mau minta foto sama si memed imut.



Minggu, 09 April 2017

Roadshow Dongeng Samarinda

Alhamdulillah akhirnya saya kembali ke kampung halaman parung bogor dengan  bahagia sehat sentosa.  Setelah 3 hari  (6-8 April 2017) mengarungi suka dan duka dalan perjalanan roadshow Dongeng Palestina Samarinda - Sangata.Setiap kak abu pergi selalu ada kisah yg menarik tapi sepenuhnya menjadi ibra yg terbaik.

Jazakallah  teman2 yang tak hemtinya berpacu waktu  dlm .mengawal perjalanan ini yaitu ustdz purno ,kak Abdull Rachman, kak Sie Dwiky dan teman2 KNRP dan MDI yg saya hornati namun   tak bisa saya sebutkan satu persatu.

Kita pasti cinta PALESTINA tapi kita juga cinta negeri Imdonesiai yg penuh warna warni budayanya.

SELAMAT TINGGAL SANGATA KALIMNTAN TIMUR..



#Iloveyoupalestine
#IloveYouIndonesia

Minggu, 12 Maret 2017

Anak Zaman Now, Tanggung Jawab Siapa ?


Oleh : Kak Abu ( Founder PeDe )

Zaman Now ternyata berpengaruh terhadap kondisi anak-anak. Akibat hadirnya peralatan canggih ini membuat anak-anak sangat sulit membaca buku dan terlena dengan “Games” di tangannya sendiri.


Namun berbeda dengan sanggar Pondok Baca dan Dongeng  Abu Miftah (PeDe). Pagi ini suasana rumah  terusik dengan bunyi paggar besi yang mulai terbuka. Terlebih ditambah deru mesin mobil membuat suasana semakin gaduh (Ahad,12/3/2017). Tujuh (7) Mobil angkot biru memenuhi halaman PeDe. Betul saja, segerombalan anak-anak  mulai menyelinap masuk menyerbu ruang baca. Dengan cekatan mereka mengambil beberapa koleksi buku baru yang telah mereka pilih. Tidak mau kalah adik-adik yang paling unyu pun ikut membolak-balik buku yang menurut mereka menarik. Itulah riuh  kedatangan 80 anak -anak yang tergabung di Rumah Tahfis Aisyah yang terletak di Kali Suren, Parung Bogor.

Meski minat baca anak di Zaman Now sangat memprihatinkan, namun tak berlaku dengan anak-anak yang rata-rata masih di Sekolah Dasar (SD) ini. Menurut catatan Kak Abu, pengelolah PeDe, ketika memberi sambutan, memang pengunjung untuk membaca di sanggar PeDe sesaat setelah diresmikan 15 Mei silam, memang menurun. Anak-anak Zaman Now membaca karena terpaksa atau dipaksa, seperti waktu mengerjakan tugas (PR), maklum saja sanggar PeDe ini selain TBM juga tempat Bimbingan Belajar (Bimbel). Melihat minat baca pada anak Zaman Now yang rendah sekali, sebenarnya Kak Abu, berupaya menumbuhkan minat baca dengan berbagai program selain Mendongeng, belajar Lenong bahkan Ngebolang. ” Ketika anak-anak ke sanggar, otomatis mereka membaca terlebih ketika ada PR, lucukan. Dan ini adalah salah satu Gerakan literasi (membaca) loh..," ujar penulis Satu Kisah Berjuta Makna.

Kak Abu menyambut penuh hangat tamu terhormat ini. Dengan lihainya, ia mulai beraksi yaitu mengajak anak-anak untuk bermain permainanan Tradisional seperti : bermaian Ular tangga, Takadal bahkan congklang. “Ayo siapa yang pernah bermaian permainan ular tangga ?” tanya Kak Abu. Satu persatu adik-adik mulai angkat tangan. Subhanallah, adik-adik kita ini dengan mudahnya bermain ular tangga yang berukuran besar. Tapi ketika Kak Abu menunjukkan permaianan takadal. Mereka semuanya menggeleng kepala. Kak Abupun mulai menjelaskan permaianan tradisional yang mulai hilang. Sedih memang, tapi lagi-lagi ini Zaman Now.

Kak Abu tak ambil pusing, melihat permainan tradisonal yang terlupakan, bapak tiga (3) anak ini  melakukan Gerakan literasi (membaca). Kenapa ? Karena anak-anak setelah dijelaskan, mereka juga diberi buku yang berkenaan dengan permainan tradisional atau nobar film, seperti ; kartun Upin dan Ipin, yang contennya permainan tradisonal. Selain memperkenalkan permaianan tradisonal, berikutnya dengan cara mendongeng. Kini Giliran Pendongeng Nasional ini beraksi, Kali ini Kak Abu bercerita tentang seorang anak yang mencintai buku. Anak-anak mulai tertawa gembira apalagi ketika si Memed boneka puppet mulai bernyanyi dengan suara fals. "Pada dasarnya ini hanya sebuah cara, namun kembali lagi dari orang tua yang mampu menyugesti atau memotivasi anak-anak membaca," ujar Kak Abu usai mendongeng pada Ibu Mutiah, Guru Tahfis Aisyah. Dengan mendongeng, Kak Abu menambahkan bisa dengan menyelipkan pesan-pesan bahwa dengan membaca bisa mencerdaskan, menambah wawasan. Nah, tinggal orang tua yang menyikapi, karena tak jarang orang tua yang menyerahkan sepenuhnya pendidikan literasi (membaca) anak kepada pihak sekolah,”tambahnya. Setelah mendongeng, anak-anak dibiarkan kembali bermain dan membaca, sedangkan guru dan pembimbing diberi pembekalan materi kampanye literasi.

Dalam pembicaraannya, Guru teater ini menjelaskan data minat baca di Indoensia. Menurutnya, Berdasarkan studi Most Littered Nation In the World 2016 minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Di tambah Data dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menunjukkan, persentase minat baca anak Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya, dari 10.000 anak bangsa, hanya satu orang yang senang membaca, sedih ya.
Adapun menurut catatan beberapa sumber, rendahnya minat baca disebabkan beberapa faktor satu diantaranya penggunaan “instan” internet yang saat ini sudah menjadi kebutuhan. “Sekarang anak-anak Zaman Now mencari referensi bukan melalui membaca buku tapi dengan membuka Whatshap (WA). Melihat buku saja sudah mengelak (tak peduli) apalagi membeli buku,”senyum Kak Abu ketika menjelaskan pentingnya membaca pada Anak.

Mungkin ini sudah Zaman Now, dengan kemajuan teknologi dan kemudahan informasi, setiap orang sudah bisa membaca apapun, dari manapun dan kapanpun. Ironis ya, padahal  terbiasa membaca artikel di internet semakin menurunkan minat baca buku seseorang. Padahal informasi yang ada didalam artikel itu hanya sepotong-sepotong dan tidaklah menyeluruh, ditambah lagi dengan kredibilitas seorang penulis masih dipertanyakan, salah pemahaman bisa menjadi hoax. 
Menurut Najwa Shihab, presenter TV dan juga Duta Baca Indonesia, budaya membaca di Indonesia belum mendarah daging, berbeda dengan masyarakat Eropa, yang telah menjadikan membaca sebagai kegiatan wajib setiap waktu senggang ataupun menjelang tidur. Nazwa, mengatakan bahwa rata-rata orang Indonesia hanya membaca 1 buku per tahun dan 1 buah buku yang dibaca ternyata belum tentu buku yang bermanfaat. “Ini adalah realita yang harus disadari,”aku Kak Abu, membaca adalah sebuah hal yang sangat penting di abad millennium ini. Di mana terjadi perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat sehingga memaksa umat manusia untuk membaca lebih banyak dan lebih sering dari biasanya. Dengan lugas, Kak Abu mengatakan, ”Siapa yang malas membaca akan tertinggal jauh dibelakang orang yang terbiasa membaca,”ujarnya mengakhiri pembicaraan.
Waktu sudah mendekati zhuhur anak-anak mulai berbondong-bondong ke masjid yang tak jauh dari sanggar. Salah satu anak mendekati Kak Abu, ia memohon untuk menjadi muadjin, pelantun Adzan. Ia pun mulai mengumandangkan adzan. Usai sholat anak-anak mulai makan bersama-sama. Inilah indahnya kebersamaan, mereka puas apa yang sudah diberikan sanggar PeDe. Walau sanggar ini usianya memasuki enam tahun, namun sudah memberikan kontribusi kepada masyarakat. Mereka pamit pulang.

"Alhamdulillah terima kasih Kak Abu. Adik-adik kami nampak antusias mengikuti kegiatan di Sanggar PeDe hari ini",ujar Ibu Mutia  guru pembimbing. "Insya Allah kita akan datang lagi April,  tapi kali ini kita akan Ngebolang ya....Kak Abu ke  Gunung peyek,"senyum sumringah. “Siap..bu, titip pesan ke orangtua anak-anak sebaiknya mereka membaca minimal 15 menit sebelum kegiatan belajar,”balas menjawab. Dan satu lagi Kak Abu mengahiri pesan yaitu, wahyu pertama yang turun adalah seruan membaca. Iqra' yang berarti bacalah.

Mereka bersalaman dan kembali masuk ke angkot masing-maaing dan...."Da....Kak Abu...salam sama memed ya...,"teriak anak-anak. "iya..  memed lagi tidur,...da..da..da...," Kak Abu  menjawab teriakan mereka. Dalam diam, Kak abu berpikir, Anak Zaman Now, Tanggung Jawab Siapa ? Orang tua atau Pemerintah.

Parung, 2017


Senin, 06 Februari 2017

DONGENG PALESTINA BALIKPAPAN



ROADSHOW DONGENG PALESTINA BALIKPAPAN (2-5 Januari 2017), berakhir penuh kenangan.Ada tangis,tawa,ceria semuanya dibungkus untuk #SavePalestine. Alhamdulillah silaturahim 12 sekolah baik itu TK/TPA/SDIT maupun SMP favorit  membuahkan hasil yg tidak mengecewakan puluhan juta mereka donasikan untuk anak dan pembangunan fisik sekolah,rumah dll di Paletina. Terima kasih Jazakallah Khairan Khatsiron kepada : Komite Rakyat Palestina Balikpapan yang mengamanahkan saya untuk kembali bercerita tentang anak Palestina..
Semoga kegiatan mendengarkan dongeng, bernyanyi, bermain  bersama Ka Abu, menjadi motivasi anak/remaja untuk saling  membantu sesama muslim.

Senin, 30 Januari 2017

Kedatangan Tamu kecil

Pagi ini sudah kedatangan tamu kecil (30/2/2017). Tamu itu langsung duduk sambil mendapatkan santapan pagi buku cerita.Selain itu sambil menunggu kedatangan bubur kacang hijau dan bihun goreng, mereka mendengarkan Dongeng penuh makna dan lucu oleh  kak Abu.Sanggar Pondok Dongeng Abu miftah yang berlokasi di Parung, saat itu menjadi terasa hangat dan penuh keceriaan.

Terlebih anak-anak hebat ini berlarian sambil membawa dadu besar.Dadu untuk apakah? Dadu untuk bermain ular tangga...weeiii....senangnya mereka.

Namun WAKTU memisahkan kita Jam 10.00 merekapun harus kembali ke sekolah, salah seorang gurunya sebelum pulang mengatakan kepada kami bahwa Program kunjungan ke Taman Baca ini karena dapat info dari seorang siswa yang tinggal disana."Insya Allah menjadi rutin kegiatan kami di sanggar kak abu,"senyum koord.program ini.

Akhirnya sebelum masuk ke angkutan kota  merekapun mengucapkan salam perpisahan."Terimakasih kak abu...terima kasih umii.,."Sorak mereka.

Kami mengucapkan TERIMA KASIH  kepada TK AISYIAH BOJONG INDAH PARUNG BOGOR atas kunjungan ke sanggar kecil kami.Insya kita bisa bertemu kembali dengan cerita yang lebih seruu.

Nah..
Jika ada sekolah yang ingin berkunjung ke Sanggar Pondok Dongeng Abu miftah Parung Bogor, boleh koh...

Teman-teman bisa
hub :

Umi Azmi -
+6281213791326

Kak Abu -
+62817725321

abumiftah-mendongeng.blogspot.com

#SatuHatiCintaAkquran

Minggu, 22 Januari 2017

Tawa Lepas Anak


Adakah suara yang terdengar lebih merdu di telinga kita daripada suara anak yang tertawa terbahak-bahak? Apalagi, bila kita yang menjadi pemicu sikap riangnya itu. Tak perlu berubah menjadi badut untuk membuat anak tertawa lepas, kok.. Cukup tonjolkan sisi kanak-kanak kita, dan tak perlu takut kelihatan konyol.

Nah...ini yang dibuktikan Kak Abu dengan bonekanya “memed” yang  menggelitik ketika bercerita dan selalu diwarnai dengan penuh gelak tawa lepas dan keceriaan. Mau bukti ???

#SatuHatiCintaAlquran

Roadshow Dongeng Batam


ROADSHOW DONGENG BATAM  BERAKHIR (19-24 Jan 2017).Alhamdulillah  silaturahim ke sekolah-sekolah  PAUD /RA/TK/TPA/MI di Batam,Kepualauan Riau berakhir terima kasih Jazakallah Khairan Khatsiron kepada : Permata Islam Batam., yang mengamanahkan Kak Abu untuk melakukan pogram ini. Semoga kegiatan mendengarkan dongeng, bernyanyi, bermain  bersama Ka Abu, menjadi motivasi anak/remaja untuk  mencintai Alquran dan selalu menanamkan Akhlak mulia.

Satu hal Indahnya Berbagi dengan mendengarkan Dongeng/Kisah Islami   bukan hanya sarana hiburan tapi wadah menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai spritual serta untuk memberikan terapi pada anak-anak yang mengalami masalah psikologis.

Jumat, 13 Januari 2017

200 buku hadiah tahun baru

Alhamdulillah kamis siang (12/1/2017).Buku cerita hadiah tahun baru Penerbit BIPGramedia sudah tiba. Hadiah ini menjadi  rasa syukur yg tak ternilai buat kak Abu dan para anak-anak sanggar Pondok Dongeng Abu Miftah, Parung,Bogor.

Dan rasa syukur itu pula  kami lakukan dengan berbagi kebahagiaan dgn merapihkan buku bersama-sama.Dari membuka isi kardus, stempel hingga merapihkan ke Rak Buku. Untuk itu Kami ucapkan banyak terima kasih  kepada pemimpin Penerbit BIPGramedia dan para jajarannya yg tidak kami sebutkan satu persatu serta donatur yang telah memberikan rak baru buat kami.

Semoga apa yg bapak/ibu/sahabat Donasikan menjadi amal mulia di surga.aamiin. Dan buku yg diberikan menjadi bekal anak-anak binaan kami agar selalu gemar membaca dan lebih mencintai buku. abumiftah-mendongeng.blogspot.com

CITA CINTA AKU DAN ANAK-ANAK ASUH

"

Demi cintaku pada surga.

Ku titipkan sejuta asa dan kerinduan pada keluguanku.

Merah darah ini telah terbuang percuma bahkan tak terlihat.

Aku bukan pelajur waktu

juga bukan segenggam emas yang separuh aku dan harapan.

Tolong doakan agar aku bisa terbang dan menggapai matahari

Terjamah oleh se titik cinta pada sebuah asa

Yang pada akhirnya terkapar di makan usia "


SALAM PONDOK DONGENG ABU MIFTAH


----------@@@@-------------


MENDONGENG JANGAN "MALAS"

Mendongeng bukan sekadar bergaya tapi dibutuhkan kreativitas yang tinggi.wajar saja jika saya mendongeng selalu bercucuran air keringat.

Kreativitas yang tinggi berguna agar pendongeng ketika menyampaikan materi (bercerita). Anak-anak tidak berlarian bahkan tidak ngomong sendiri-sendiri. Jika terjadi dapat dikatakan pendongeng tersebut telah gagal total (GaTot).

Saat ini kejadian tersebut membuat guru-guru banyak yang tidak tertarik dengan mendongeng bahkan guru-guru di TK pun jarang sekali yang mau mendongeng. Selain takut GaTot alasan lainnya bermacam-macam. Dari kekurangan bahan cerita, tidak bisa berakting, kurang Pede, tidak mau menggerakan tubuh dan masih banyak lagi. ironisnya, ada juga yang beralasan ’malas’.

Kemalasan tersebut bisa jadi karena stamina tidak mendukung (Malas bergerak).Makanya kita harus banyak berlatih. Supaya kerja otak,fisik jadi prima dan kita tidak malas.

Mari kembali mendongeng. Teori sudah diluar kepala,tinggal kita harus banyak berlatih , seperti pernafasan, vokal, dan intonasi agar mendongengnya menarik dengan berbagai variasi suara-suara dan lagu-lagu.

Ingat.!!! Jika banyak berlatih pastinya segudang kelebihan dan kelemahan yang kita dapat.


*******@@@@*****



Mutiara Hati


ANAK, AMANAH ATAU UJIAN ?



SEBUAH kenyataan yang sering kali kita jumpai ialah tidaklah dua orang yang pernah mengenal berjumpa melainkan mereka akan bertanya berapa jumlah anak mereka sekarang.


Jarang sekali kita dapati mereka mengawali pembicaraan dari tema berapa banyak kekayaan mereka, berapa pula istrinya, atau yang lainnya. Ini mengisyaratkan bahwa anak di mata para orang tua adalah ibarat satu-satunya barang yang paling berharga yang ia miliki.


Ada hal yang penting sekali untuk diketahui dan sangat perlu direnungkan oleh para orangtua, bahwa lahirnya seorang anak bukan semata-mata guna menambah jumlah anggota keluarga, juga bukan semata-mata guna menambah kebahagiaan bapak dan ibu serta membahagiakan mereka.


Juga bukan sekedar memberikan harapan buat orangtua bahwa di hari esok apabila anak telah dewasa dapat membantu orangtua untuk mencari nafkah.


Akan tetapi, hadirnya seorang anak merupakan cambuk bagi orangtua khususnya, untuk berlomba-lomba berbuat yang paling baik bagi diri sendiri dan anaknya. Tentunya "baik" di sini adalah dalam penilaian Dzat Yang menciptakan dan menghadirkan buah hati tersebut di tengah-tengah keluarga.


Dengan demikian, anak tidak semata-mata kenikmatan rezeki dari Alloh untuk dinikmati, namun ia merupakan amanah dan tanggung jawab bagi orangtuanya. Bagaimana bisa begitu?


Tidak ada yang aneh dan samar dalam masalah ini bila kita kembali mentadabburi merenungi dan memahami firman Allah:


Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS at-Taghabun: 15)


Bahkan dalam ayat tersebut Allah tidak sekedar membahasakan anak sebuah amanah, namun sebagai sebuah ujian. Yaitu, ujian apakah para orangtua berbuat baik pada anak tersebut, ataukah tidak. Hal ini mungkin perlu perenungan sejenak.


Sudahkah kita sebagai orangtua menyadarinya? Ini adalah pertanyaan pertama, sebelum kita bertanya apakah ia mendidik anak-anak dengan baik atau bahkan tidak memperhatikan mereka.


#SatuHatiCintaAlquran


----------@@@@@@---------


7 RAHASIA MENDIDIK ANAK

Oleh : Ustd.Farid Ahmad


1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.


2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.


3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.


4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.


5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.


6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.


7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.



promo

Ka Abu Miftah bukan saja mengajarkan mendongeng, melatih anak berteater tapi juga mengajarkan anak berprestasi dalam menggambar. Kini Ka Abu dapat hadir di sekolah teman-teman. Berminat hub. 08177 25 321 atau sms 0812 13 79 1326